Menurutnya, ini menunjukkan bahwa produk-produk unggulan Jawa Barat, seperti tekstil, elektronik, dan otomotif, masih memiliki daya saing yang kuat di pasar internasional.
Namun, dia menilai bahwa fluktuasi pertumbuhan ini juga menunjukkan adanya tantangan yang perlu jadi perhatian untuk bisa diantisipasi.
“Penurunan angka pertumbuhan pada 2023 dan 2024 mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian global, penurunan daya beli masyarakat, dan perlunya diversifikasi sektor ekonomi,” pungkas Maulana. (Bas)