Proyek Lapangan Tenis di Pakansari Bogor Habiskan Rp 40 Miliar Diklaim Beres, Padahal Masih Dibedeng!  

JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) saat ini sudah memiliki fasilitas Lapangan Tenis Indor yang dibangun di kawasan Stadion Pakansari.

Lapangan Tenis Indor yang dibangun oleh Dipora Kabupaten Bogor itu telah menelan anggaran sebesar Rp 40 Miliar yang bersumber dari APBD.

BACA JUGA: Seleksi PPPK Tahap 2 Resmi Diperpanjang, Honorer Ayo Daftar!

Kepala Dispora Kabupaten Bogor Asna mengklaim bahwa pembangunan Lapangan Tenis Indor ini sudah selesai dikerjakan.

Akan tetapi, berdasarkan pantauan langsung, Lapangan Tenis Indor tersebut masih terpasang pembatas seng bedeng dengan tulisan spanduk dilarang masuk.

Ketika mencoba untuk melakukan pengecekan ke dalam, gedung itu juga dalam kondisi terkunci. Hal ini menunjukan bahwa, proyek tersebut belum selesai 100 persen dan siap untuk digunakan.

BACA JUGA: Warga Desa Cimandala Protes, PT Rainbow Indah Karpet Diduga Cemari Lingkungan!

Meski begitu Asna mengklaim bahwa lapangan tenis sudah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan dan tinggal menunggu peresmian yang nanti dijadwalkan.

Menurutnya, Proyek tersebut dianggarkan pada 2024 dengan fasilitas terdapat 5 lapangan tenis yang terdiri dari indor 2 lapangan dan outdor 3.

Meski begitu, Asna mengakui, untuk fasilitas pendukung masih belum dilakukan dan akan dilanjutkan pada anggaran 2025 ini.

BACA JUGA: Pria yang Ditemukan Tewas di Pasar Baru, Kota Bandung Akhiri Hidup atau Pekerja yang Terjatuh?

Fasilitas pendukung tersebut di antaranya penataan parkir yang saat ini sudah direncanakan akan diselenggarakan.

“Jadi untuk lahan parkirnya kita sedang data dan kaji lagi dan sudah dianggarkan pada 2025,” pungkasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan penelusuran melalui Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) proyek tersebut dianggarkan pada 2024 dengan nama, Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Olahraga (Belanja Jasa Konstruksi Pembangunan Lapangan Tenis Outdoor).

BACA JUGA: Eksploitasi Kawasan Hutan di Bandung Selatan Dilakukan Secara Sporadis!

Proyesk tersebut dilakukan pemecahan yang dilakukan tender sebanyak 2 kali lelang pada tahun anggaran yang sama.

Lelang pertama dilakukan pada 27 Maret 2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp 17,3 miliar dan pengerjaan konstruksi dilakukan oleh PT Pangkho Megah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan