Sejumlah Karyawan Bank ini Dipecat karena Ketahuan Kerja Pakai Alat Ilusi

Fenomena ini menghidupkan kembali perdebatan tentang work from home (WFH).

Beberapa pihak berpendapat bahwa WFH dapat meningkatkan produktivitas, sementara yang lain khawatir dengan tingkat keterlibatan karyawan.

Sebuah laporan dari Gallup bertajuk State of the Global Workplace memberikan wawasan menarik tentang hal ini.

Studi tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 62% pekerja di seluruh dunia tidak sepenuhnya terlibat dalam pekerjaan mereka. Bahkan, 15% di antaranya secara aktif tidak terlibat.

Mereka yang tidak terlibat aktif ini biasanya merasa tidak puas dengan pekerjaan atau manajer mereka dan secara aktif mencari peluang kerja baru.

Kisah dari Wells Fargo ini menjadi pengingat bagi semua pihak, baik perusahaan maupun karyawan tentang pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme, terlepas dari di mana pekerjaan dilakukan.

Baca juga : Apa Arti 333 yang Viral di TikTok, Berikut Penjelasan Lengkapnya

Sistem kerja jarak jauh mungkin memberikan fleksibilitas, tetapi juga membutuhkan komitmen dan tanggung jawab yang tinggi.

Bagi perusahaan, kejadian ini bisa menjadi pelajaran untuk mengelola kebijakan WFH dengan lebih baik, termasuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif tanpa mengorbankan kenyamanan karyawan.

Di sisi lain, karyawan diharapkan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai etika kerja, apa pun situasi dan sistem kerja yang diterapkan.

Jadi, apa pelajaran yang bisa kita ambil? Teknologi boleh saja membantu pekerjaan, tapi jangan sampai justru digunakan untuk melanggar kepercayaan dan etika profesional.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan