Faktor inilah yang seringkali membuat drama Korea memiliki daya tarik tersendiri, dengan menciptakan dunia dan konflik imajiner yang tidak terbatas oleh kenyataan. Namun, bagi sebagian penonton, penggunaan nama negara yang terdengar nyata bisa menimbulkan kebingungan atau bahkan ketidaknyamanan, terutama jika hal itu memicu spekulasi yang tidak diinginkan.
Secara keseluruhan, “Republik Argan” dalam drama When The Phone Rings hanyalah sebuah negara fiktif yang tidak ada di peta dunia nyata. Meskipun demikian, kemunculannya sebagai pusat konflik dalam cerita justru menjadi bahan diskusi menarik di kalangan warganet. Hal ini mengingatkan kita bahwa dalam karya fiksi, tidak semua hal harus berhubungan dengan kenyataan. Drama dan film sering kali mengambil kebebasan untuk menciptakan dunia mereka sendiri, termasuk negara dan peristiwa yang tidak eksis di dunia nyata.
Bagi para penggemar drama Korea, When The Phone Rings tetap menarik dan penuh kejutan, meski beberapa elemen ceritanya bisa jadi membingungkan. Kita pun bisa mengapresiasi kreativitas penulis dan sutradara dalam menyajikan dunia fiktif yang penuh intrik dan konflik.