Pertumbuhan kredit ini perlu terus diikuti dengan perbaikan kualitas kredit agar dapat dimitigasi tren kenaikan NPL gross yang mencapai 12,83 persen di akhir Oktober 2024.
Sementara itu, realisasi pembiayaan BPR Syariah (BPRS) per 31 Oktober 2024 mencapai Rp5,98 triliun, tumbuh sebesar Rp0,49 triliun atau 8,84 persen (yoy) dari sebesar Rp5,49 triliun di 31 Oktober 2023.
Kualitas pembiayaan BPRS sehingga rasio NPF sebesar 9,79 persen di 31 Oktober 2024 dapat ditekan.
Dibandingkan total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) nasional per 31 Oktober 2024 yang mencapai Rp246,59 triliun dengan outstanding sebesar Rp209,69 triliun, penyaluran KUR di Provinsi Jawa Barat mencapai Rp24,71 triliun dan menempati urutan ketiga provinsi terbesar dalam penyaluran KUR setelah Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur.
Tercatat sebanyak 432.945 pelaku usaha di Provinsi Jawa Barat telah memanfaatkan pembiayaan KUR dengan nilai outstanding saat ini mencapai Rp21,64 triliun.
Berdasarkan jenisnya, KUR Mikro memiliki porsi paling besar mencapai Rp15,97 triliun dan diikuti KUR Kecil sebesar Rp8,61 triliun.
Kinerja Sektor Pasar Modal Sampai dengan 30 September 2024, total Single Investor Identification (SID) di Provinsi Jawa Barat tercatat 2.862.724 SID, tumbuh 9,40 persen dibanding periode tahun sebelumnya.
Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah SID terbanyak atau mencapai 20,67 persen secara nasional.
Hal ini menunjukkan antusiasme warga Jawa Barat untuk mengakses produk keuangan Pasar Modal.
Berdasarkan nilai total transaksi saham, Provinsi Jawa Barat telah mencapai Rp24,86 triliun, terbesar ketiga setelah Provinsi DKI Jakarta dan Provinsi Jawa Timur.
Sementara jumlah investor pasar modal terkait kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) di Provinsi Jawa Barat mencapai 223.355 investor, terbesar kedua setelah Provinsi DKI Jakarta.
Saat ini sudah terdapat 83 perusahaan dari Provinsi Jawa Barat yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang terdiri dari sektor Perbankan, Telekomunikasi, Properti serta Industri Makanan & Minuman.
Kinerja Sektor Industri Keuangan Non Bank Per 30 September 2024, nilai Aset Dana Pensiun di Provinsi Jawa Barat mencapai Rp26,07 triliun, turun sebesar Rp0,15 triliun atau minus 0,57 persen (yoy) dari Rp26,22 triliun di akhir September 2023.
Bila dibandingkan dengan 31 Desember 2023, realisasi nilai Aset tersebut juga turun sebesar Rp0,25 triliun atau minus 0,94 persen (ytd).