Sektor Jasa Keuangan Jawa Barat Yang Resilient untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kinerja Perbankan di Provinsi Jawa Barat pada 31 Oktober 2024 mengalami pertumbuhan positif secara yoy, tercermin dari beberapa indikator antara lain total Aset yang mencapai Rp230,43 triliun, tumbuh sebesar Rp19,16 triliun atau 9,07 persen (yoy) dari Rp211,27 triliun pada akhir Oktober 2023.

Selanjutnya untuk periode yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp165,37 triliun, tumbuh sebesar Rp8,94 triliun atau 5,72 persen (yoy) dari Rp156,43 triliun di akhir Oktober 2023.

Sementara itu, Kredit atau Pembiayaan mencapai Rp153,68 triliun, tumbuh sebesar Rp6,76 triliun atau 4,60 persen (yoy) dari Rp146,92 triliun pada 31 Oktober 2023.

Secara terperinci, Bank Umum/Bank Umum Syariah yang berkantor Pusat di Provinsi Jawa Barat, yaitu Bank BJB serta Bank BJB Syariah, mencatatkan kinerja pertumbuhan yang lebih baik dibanding periode sebelumnya, antara lain tercermin total Aset mencapai Rp198 triliun, tumbuh sebesar Rp17,52 triliun atau 9,71 persen (yoy) dari Rp180,48 triliun pada akhir Oktober 2023.

DPK mencapai Rp143 triliun, tumbuh sebesar Rp7,62 triliun atau 5,63 persen (yoy) jika dibandingkan 31 Oktober 2023 sebesar Rp135,38 triliun.

Di sisi lain, penyaluran Kredit atau Pembiayaan mencapai Rp130 triliun, tumbuh sebesar Rp6,92 triliun atau 5,62 persen (yoy) dari Rp123,08 triliun pada posisi 31 Oktober 2023.

Selanjutnya, Bank Umum/Bank Umum Syariah di Provinsi Jawa Barat mampu menjaga rasio NPL gross di level yang relatif rendah yaitu 1,83 persen per 31 Oktober 2024.

Sejalan dengan Bank Umum/Bank Umum Syariah, dalam periode yang sama kinerja BPR dan BPRS juga menunjukkan tren positif.

Per 31 Oktober 2024, total Aset BPR dan BPRS di Provinsi Jawa Barat mencapai Rp32,43 triliun, tumbuh sebesar Rp1,64 triliun atau 5,33 persen (yoy) dari sebesar Rp30,79 triliun.

Penghimpunan DPK BPR dan BPRS mencapai Rp22,37 triliun, tumbuh sebesar Rp1,32 triliun atau 6,27 persen (yoy) dari sebesar Rp21,05 triliun.

Sementara penyaluran Kredit dan Pembiayaan per 31 Oktober 2024 mencapai Rp23,68 triliun, tumbuh sebesar Rp1,81 triliun atau 8,28 persen (yoy) dari sebesar Rp21,87 triliun.

Berdasarkan prinsip kegiatan usahanya, per 31 Oktober 2024 kredit yang disalurkan BPR Konvensional mencapai Rp17,70 triliun, tumbuh sebesar Rp1,33 triliun atau 8,12 persen (yoy).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan