Meski proses pembungkusan bukanlah aktivitas yang menarik untuk disaksikan, apalagi ditambah semerbaknya aroma tak sedap yang dikeluarkan jenazah korban, namun warga terlihat seakan berlomba agar dapat posisi terdepan, mereka tetap menonton hingga tubuh pria tanpa identitas itu dimasukkan ke dalam mobil.
Junaedi menjelaskan, TKP penemuan pria tak bernyawa di Sungai Cimande itu, kerap dijadikan warga sebagai tempat memancing ikan.
“Banyak yang mancing bukan warga sini saja, tapi dari mana-mana banyak yang mancing ke sini,” jelasnya.
Junaedi menyampaikan, ketika jenazah sudah ditarik ke atas, korban diketahui tidak membawa identitas, sebab tidak ada tas, dompet maupun kartu tanda penduduk (KTP) dalam saku celana pria tak bernyawa tersebut.
“Kalau dia (korban) tenggelam saat mancing, harusnya ketahuan oleh pemancing lain. Saya cuman tahu pas awal ditemukan, posisinya sudah mengambang,” imbuhnya.
“Kemungkinan sudah berhari-hari, soalnya badan (korban) sudah membiru keunguan dan membengkak, sudah berbau bangkai juga,” pungkas Junaedi. (Bas)