JABAR EKSPRES – Telah ditemukan seorang pria dengan kondisi tubuh sudah tak bernyawa di wilayah Desa Nanjungmekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung pada Senin, 30 Desember 2024.
Pria tanpa identitas itu, ditemukan mengapung di pinggir Sungai Cimande dengan kondisi tubuh sudah membengkak dan mengeluarkan aroma tak sedap.
Menurut saksi mata, yakni Ketua RW13 Desa Nanjungmekar, Junaedi mengatakan, awal dirinya melihat korban sekira pukul 13.30 WIB.
“Saya dikasih tahu sama salah satu warga, ada mayat katanya di sini. Saya langsung coba cek dan terlihat badannya (korban) mengangambang dengan posisi tengkurap,” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (30/12).
Junaedi menerangkan, dari pengamatannya ketika awal melihat korban yang mengambang di Sungai Cimande, tampak seakan bukan tubuh manusia.
“Saya mengira-ngira, mungkin itu boneka tapi ragu juga soalnya mirip badan manusia. Akhirnya saya melaporkan ke Bhabinkamtibmas,” terangnya.
Junaedi mengaku, sosok yang ditemukan mengambang itu bukanlah warga di RW13, dirinya tak tahu mengenai identitas korban, sebab ketika jenazah dinaikkan pun dia tidak mengenali wajah pria tersebut.
“Kulitnya juga sudah mulai membiru keunguan gitu, badannya bengkak. Sudah keluar bau bangkai,” bebernya.
Melalui pantaun Jabar Ekspres di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sejumlah warga mendatangi area penemuan pria tak bernyawa tersebut.
Lokasi penemuan jenazah tanpa identitas itu cukup ramai hingga tergolong sesak, sebab tak sedikit warga yang sengaja datang untuk melihat proses olah TKP Polisi, sekadar memenuhi rasa penasaran hingga mengabadikannya dengan foto dan rekaman video menggunakan gawai.
Lokasi penemuan pria tak bernyawa tanpa identitas, yang kondisi badannya bahkan sudah membusuk hingga mengeluarkan aroma tidak sedap itu, seakan berubah menjadi objek wisata sementara bagi warga.
Tim Inafis Polresta Bandung bersama petugas ambulans, terlihat memasukkan tubuh korban ke dalam kantong jenazah sebanyak dua lapis. Aroma busuk menusuk hidung, sejumlah warga tetap memaksakan diri menyaksikan proses pembungkusan.
Warga menutup hidung dengan tangan, ada yang mengenakan kain handuk hingga kaos baju yang dinaikkan, untuk sekadar menahan sedikit aroma busuk agar tak terlalu menusuk hidung.