JABAR EKSPRES – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mendesak percepatan pengelolaan sampah di Kota Bandung saat melakukan kunjungan kerja ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Babakan Siliwangi, Selasa (24/12).
Menurutnya, langkah yang telah diambil pemerintah daerah masih perlu ditingkatkan untuk menjawab besarnya volume sampah yang dihasilkan setiap hari.
“Sampah tidak menunggu kita siap, karena setiap hari kita bisa mengonversi sampah setengah kilogram sampai satu kilo. Jadi kalau penduduknya sekian juta, sudah bisa prediksi berapa sampahnya muncul,” kata Hanif kepada Jabar Ekspres di lokasi.
Ia mengapresiasi langkah Wali Kota Bandung yang telah menginstruksikan kepada seluruh camat untuk mengurangi sampah melalui program Kawasan Bebas Sampah (KBS). Program tersebut diharapkan dapat mempermudah operasional pengelolaan sampah dari tingkat hulu.
BACA JUGA: Raup Keuntungan Miliaran Rupiah, Mafia AJB di Cihampelas Berhasil Diringkus Polisi
“Konon tahun 2025 harus menjadi KBS di masing-masing kawasan. Ini penting sekali untuk memudahkan operasional sampah,” ujar Hanif.
Namun, Hanif menegaskan perlunya langkah lebih tegas dan cepat untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan sesuai target. “Langkah ini patut diapresiasi, tapi kami tetap mendorong percepatan penanganan sampah,” tegasnya.
Kendati butuh proses, pada akhir kunjungannya, Hanif memberikan pujian terhadap keberadaan TPST Babakan Siliwangi yang dinilainya dapat menjadi contoh pengelolaan sampah yang baik.
“TPST Babakan Siliwangi saya rasa ini patut dicontoh. Pak Kadis sudah mencoba memilah sampah, dan Pak Walikota sudah memberi arahan ke seluruh camat. Kalau ini dilakukan sejak dulu, mungkin sudah lama selesai,” pujinya.
Hanif juga berharap TPST serupa dapat diperbanyak mengingat tingginya kapasitas sampah yang dihasilkan Kota Bandung. “Harapannya tentu TPST seperti ini akan diperbanyak karena kapasitas sampah di Bandung juga relatif besar,” pungkasnya.