Edukasi Masyarakat dalam Menangani Luka dan Kegawatandaruratan Sehari-hari Pada Anak Stunting dengan Memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga

JABAR EKSPRES – Dosen Fakultas Keperawatan Kelompok 24 telah melaksanakan salah satu tridharma perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat di Desa Sinarjaya Tarogong Garut.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di wilayah binaan Desa Sinarjaya melalui beberapa tahapan kegiatan mulai persiapan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilaksanakan dari bulan Agustus 2024 sampai dengan September 2024.

Kegiatan ini di ketuai oleh Bapak Agus Mi’raj D, S.Kep.,Ners.,S.Pd.,M.Kes dengan Anggota Imam Abidin, M.Kep., Nur Intan Hayati Husnul Khotimah M.Kep, Sri Wulan Megawati, M.Kep., dan Irisanna Tambunan, S.Kep., Ners., M.KM.

Kegiatan sosialisasi pada tahap ini tim pelaksana pengabdian masyarakat berkoordinasi dengan Bapak Kepala Desa Sinarjaya dan jajarannya dalam menyusun perencanaan kegiatan dimulai dari penetapan kegiatan, penetapan waktu pelaksanaan, sosialisasi jadwal kegiatan melalui WhatsApp. Dengan harapan pengabdian masyarakat yang dilakukan sesuai dengan harapan dan menjawab permasalahan mitra.

Kegiatan pembentukan komunitas kader PKK dan kader posyandu tanggap darurat berlangsung efektif.

Dilanjutkan dengan screening kader terhadap adanya resiko kegawatdaruratan.

Screening risiko kegawatdaruratan (Foto: Dosen UBK)
Screening risiko kegawatdaruratan (Foto: Dosen UBK)

Tahap ini tim melakukan edukasi kepada kader sejumlah 30 orang, metode edukasi yang dilakukan adalah dengan teknik ceramah sosialisasi, pelatihan dimana dilakukan demosntrasi tindakan penanganan dan simulasi dimana kader melakukan simulasi langsung.

Adapun materi edukasi, pelatihan dan simulasi mulai dari:

1. Edukasi pengenalan tanda kegawatdaruratan,

2. Simulasi dan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD),

3. Penanganan Tersedak,

4. Edukasi penggunaan TOGA untuk luka.

Kegiatan menggunakan metode simulasi dan pemberian pendidikan kesehatan, karena simulasi lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

Acara edukasi dan simulasi kegawat daruratan sehari-hari dan juga pemanfaatan TOGA untuk luka khususnya pada keluarga dengan anak stunting (Foto: Dosen UBK)
Acara edukasi dan simulasi kegawat daruratan sehari-hari dan juga pemanfaatan TOGA untuk luka khususnya pada keluarga dengan anak stunting (Foto: Dosen UBK)

Setelah itu dilanjutkan dengan evaluasi. Evaluasi dilakukan sebagai bentuk penilaian keberhasilan program, evaluasi dilakukan dengan observasi dan bertanya langsung kepada kader untuk mengukur pemahaman kader Desa Sinarjaya dalam melakukan penanganan kegawatdaruratan sehari-hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan