JABAR EKSPRES – 56 persen atau sekitar 28 juta masyarakat Jawa Barat diprediksi akan bepergian selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Kepala Bidang (Kabid) Lalu lintas Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar Agus Pribadi mengatakan dari jumlah tersebut, sebagian besar masyarakat bergerak hanya bertujuan untuk berwisata.
“Tetap tujuan wisata paling besar, bahkan lebih besar dari tingkat nasional, ini ada 70 persen lebih masyarakat di Jawa Barat (Jabar) diprediksi akan melakukan perjalanan dengan tujuan wisata, sementara sisanya baru tujuan mudik (pulang kampung),” ujarnya saat menjadi narasumber di acara BEJA vol. 14, di Gedung Sate Bandung, Jum’at (20/12).
Selain hal itu, pergerakan masyarakat saat Nataru di Jabar juga, menurut Agus diperkirakan akan didominasi menggunakan kendaraan pribadi baik roda empat maupun dua.
“Nah dari hasil survei (Dishub) itu diprediksi 74 Persen menyatakan akan menggunakan kendaraan pribadi, 12 persen sepeda motor, dan sisanya kalau tidak salah 0,1 persen angkutan umum berupa bus atau kereta api dan lain sebagainya. Nah ini perlu kita antisipasi terutama pada pergerakan roda 4,” katanya
BACA JUGA: Perayaan Musim Liburan Akhir Tahun di Ibis Bandung Pasteur
Sehingga dengan adanya prediksi ini, Agus mengaku pihaknya akan terus berupaya melakukan pengamanan khususnya arus lalu lintas saat pelaksanaan Nataru nanti berlangsung.
“Karena kalau untuk (pergerakan) lokal Jawa Barat, diprediksi puncak arus mudiknya itu akan terjadi pada tanggal 24 Desember, dan kebanyakan pergerakan lokal atau jarak pendek,” pungkasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan survei Kementrian Perhubungan (Kemenhub), diprediksi akan ada 110,67 juta orang yang akan bergerak saat libur Nataru tahun ini berlangsung.
Kemenhub juga memprediksi puncak arus Nataru akan terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, sedangkan puncak arus ke dua akan terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024.
“Kami sudah melakukan survei. Hasilnya, potensi pergerakan masyarakat saat Nataru 2024/2025 mencapai 110,67 juta orang. Sebagian besar pergerakan terjadi di Pulau Jawa, termasuk aglomerasi. Jumlah inilah yang kami antisipasi,” ujar Menhub, Dudy Purwagandhi.