Bangun 3 Juta Rumah, Menteri PKP Ajak Kolaborasi Berbagai Pihak

JABAR EKSPRES – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait yakini 3 juta rumah untuk rakyat bisa terbangun dengan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari lintas kementerian, pemerintah daerah hingga pengembangan perumahan.

Ia juga mengatakan bahwa Kementerian PKP hanya memiliki anggaran Rp5 triliun. Jika bangun rumah menggunakan anggaran tersebut, tahun depan hanya ada 250 ribu rumah lebih.

Menurutnya, jika bersama-sama bangun kolaborasi dengan Kementerian Sosial, Kemendagri, Kemenko Infrastruktur, Kementerian PU, bersama Pemda-Pemda, developer, diharapkan 3 juta rumah untuk rakyat tersebut bisa dibangun.

BACA JUGA: HUT Ke-6, Pertamina Hulu Rokan Siap Sambut Tantangan Masa Depan

Maruar juga menjelaskan pihaknya telah mendapat komitmen untuk beberapa bantuan perumahan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), seperti 250 rumah dari Agung Sedayu di Tangerang, dari Adaro di Berau Kalimantan Timur, 250 rumah dari Astra untuk masyarakat membutuhkan.

Hal tersebut merupakan semangat gotong royong yang nyata dari berbagai pihak.

“Belum lagi dari yang lain, Sinarmas, Barito dan lain sebagainya. Artinya ini adalah semangat gotong royong, yang kita sampaikan di judul itu sudah bukan basa-basi lagi hanya dipidatokan, tapi dikerjakan. Tadi saya cek staf saya, sudah ada yang kasih tanah di Kalimantan Tengah, di Kalimantan Barat dan cukup banyak di tempat-tempat lain. Saya doakan juga di Jabar makin banyak bergotong royong membangun rumah rakyat dan usahanya tambah maju,” ujarnya.

BACA JUGA: Polres Cimahi Gelar Operasi Lilin Lodaya 2024, Libatkan 800 Personel Gabungan untuk Pengamanan Nataru

Adapun terkait apartemen transit di Rusunawa Rancaekek dan Rusunawa Solokanjeruk yang sudah diresmikan pada Rabu (18/12) lalu, Maruar mengatakan ini adalah hasil proses pembahasan yang panjang lintas kementerian seperti Kementerian Sosial, Kemendagri, Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman yang dipimpinnya.

“Dan saya bahagia, di mana dua pekan lalu saya kesini, terlihat bagaimana Pemda Jabar bisa membina ibu-ibu di sini, di mana sore-sore sambil jaga anak bisa merajut dan dijual melalui sosial media dan dapat uang. Saya tanya mereka mendapat rata-rata Rp1-Rp1,5 juta, dan itu sangat membantu perekonomian keluarga,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan