Puncaknya ketika pertemuan yang dilakukan pada 30 November 2024, nyatanya ketersediaan emas masih belum juga tersedia. Hal ini lantas menimbulkan amarah dari para investor.
Pasalnya, tak ada kejelasan terkait kapan pemberian barang berupa emas tersebut bakal diberikan kepada pihak reseller. Diketahui, para investor sempat menggrudug kediaman ETO, dan ETO pun mengakui bahwa setiap proyek yang ditawarkan merupakan proyek fiktif.
BACA JUGA: Khusus Pemain Baru KLAIM Rp150.000 di Game Penghasil Uang 2024 Berikut Ini
“Sampai digeruduk ke rumahnya. Dan disitulah ada pengakuan Bahwa memang ini proyeknya fiktif,” katanya.
Pertemuan ini jadi awal mula terbongkarnya seluruh kebohongan ETO. Nyatanya, terdapat proyek fiktif lain terkait pembelian custom logam mulia. Dalam hal ini, ETO menjanjikan fee sebesar 8 hingga 10 persen kepada reseller Manicnco_id di setiap proyek tersebut.
Diakui NSR, fee tersebut sudah pernah dibayarkan oleh ETO, namun, tidak kepada seluruh investor yang menggarap proyek logam mulia tersebut.
Dirinya pun lantas meminta pertanggungjawab terkait praktik penipuan ini. Sebab, diakuinya, banyak investor yang mengalami kerugian akibat hal tersebut.
Dari beberapa mediasi yang dilakukan, tak ada kejelasan terkait kemana uang tersebut dialirkan. Diakuinya, ETO membentengi diri bahwa proses penipuan dilakukan olehnya secara pribadi.
BACA JUGA: SMAN 27 Bandung Raih Gelar Three-Peat di Relays 4x100m Putri
Adapun terkait kerugian para korban yang berjumlah 66 orang, jumlah uangnya bernilai variatif. Mulai dari Rp 5 juta, Rp 100 juta, Rp 1 miliar, Rp 9 miliar, hingga tertinggi Rp 100 miliar.
“Dikumpul-kumpul tuh kerugian semuanya dari invest proyek sama logam mulia itu Rp 200 M sampai Rp 300 M,” pungkasnya. (Dam)