Dukung Pemenuhan Gizi Masyarakat, ABC Bersama Pemprov Jawa Barat Gaungkan Ikan Sarden Sebagai Sumber Protein Bergizi

“Perlu upaya yang sistematis dan terstruktur dengan melibatkan seluruh komponen dan stakeholder baik pusat, daerah, akademisi, para mitra dan pelaku usaha untuk bersama-sama membangun kesadaran gizi individu maupun kolektif agar gemar makan ikan,” ujar Erwin.

Menurutnya, Sejalan dengan hal tersebut, KKP terus mendorong peningkatan angka konsumsi ikan hingga mencapai target sebesar 62,5kg/kapita pada 2024.

“Kami mengapresiasi setiap kolaborasi untuk membangun budaya masyarakat gemar ikan dan berharap setiap elemen bangsa dapat ikut berperan menciptakan Indonesia yang sehat, cerdas, dan bebas stunting menuju generasi emas 2045,” imbuhnya.

Sebagai produk yang telah diterima luas oleh keluarga Indonesia selama puluhan tahun, Sarden ABC juga mengambil langkah nyata untuk terus mengedukasi dan membangun masyarakat yang gemar makan ikan.

“Sarden ABC hadir sebagai alternatif sumber protein yang mudah untuk diolah, dimanapun dan kapanpun. Yang pasti, ABC Sarden dibuat dari ikan sarden segar dan tidak mengandung bahan pengawet, pewarna sintetis, dan pemanis sintetis. Dengan melalui proses produksi yang ketat, kami memastikan standar kualitas dan keamanan produk yang terbaik, serta menjaga seluruh kandungan nutrisi dalam ikan, seperti Omega 3&6, DHA, Protein, Vitamin D, B3, B12, Kalsium dan Fosfor dapat terjaga.” jelas Mira Buanawati.

Lebih jauh, Erwin Dwiyana menekankan pentingnya strategi yang terintegrasi untuk meningkatkan angka konsumsi ikan masyarakat, mulai dari peningkatan kualitas hingga mendorong produk perikanan masuk dalam program strategis nasional untuk pemenuhan gizi masyakarat, seperti salah satunya dengan mengusulkan produk ikan sebagai salah satu sumber protein untuk mendukung Program Makan Bergizi.

“Ikan dalam kemasan seperti halnya produk ikan sarden merupakan bagian dari olahan produk yang bisa dipertimbangkan menjadi sumber protein dalam menu makan bergizi, terutama melihat daya tahan dan daya jangkaunya. Sebab tidak semua daerah di Indonesia dekat dengan produksi ikan segar. Yang terpenting adalah memenuhi standar mutu dan standar pengemasan dan pengolahan yang baik dan benar,” tambah Erwin Dwiyana.

“Sarden ABC telah diterima luas oleh keluarga Indonesia selama puluhan tahun untuk masakan olahan Ikan yang lezat sekaligus bernutrisi untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. Kami berharap kolaborasi program bantuan pangan ini dapat semakin memberikan dampak positif bagi mereka yang membutuhan, sekaligus mendukung program pemerintah untuk terus meningkatkan budaya makan ikan di tengah masyarakat,” tutup Mira Buanawati. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan