Kecelakaan di Lokasi Proyek Galian Kabel, PT BII Janji Bertanggung Jawab, Masalah Proyek Masih Jadi Sorotan

JABAR EKSPRES  – PT Bandung Infra Investama (BII), penyelenggara proyek galian kabel bawah tanah di Kota Bandung, menyatakan akan bertanggung jawab atas insiden kecelakaan yang dialami seorang pengendara motor di Jalan Taman Sari pada Minggu malam (12/12). Insiden ini kembali membuka kritik publik terkait keselamatan dan efektivitas pengerjaan proyek tersebut.

Direktur Utama PT BII, Asep Wawan Dharmawan, mengklaim pihaknya telah melakukan penelusuran terhadap insiden tersebut dan siap menanggung semua biaya yang dibutuhkan oleh korban.

“Kami bertanggung jawab. Teman-teman di lapangan sudah mencoba menelusuri kasusnya seperti apa, kejadiannya gimana, kemudian kalau memang ada korban, kita akan bertanggung jawab. Kita akan cover semua biaya-biaya yang terjadi,” kata Asep kepada wartawan, belum lama ini.

Namun, tanggung jawab PT BII terhadap korban ini tidak menutupi kritik tajam dari Penjabat (PJ) Wali Kota Bandung terkait pelaksanaan proyek. Wali Kota menyoroti sejumlah kekurangan, termasuk ketidakteraturan dalam pengerjaan dan minimnya pengawasan di lapangan.

Dia menjelaskan PT BII yang diamanahi program tersebut menunjuk sejumlah kontraktor dalam proyek ini dan tiap pekannya mengadakan briefing terkait pengerjaan proyek. “Jadi SOP-nya seperti ini, kemudian pembersihan seperti itu, dan sebagainya,” jelasnya.

Diketahui bahwa proyek galian kabel bawah tanah itu bertujuan untuk menata ulang infrastruktur telekomunikasi di Kota Bandung dengan menghilangkan kabel udara yang dinilai mengganggu estetika kota.

Sebagai catatan, proyek ini direncanakan selesai dalam tiga tahun, dengan total 147 ruas jalan yang akan digarap. Meski ambisi proyek ini dinilai relevan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur kota, pelaksanaan yang serampangan, minim pengawasan, serta dampak langsung terhadap pengguna jalan menjadi tantangan besar yang perlu diatasi.

Asep mengakui ada kendala tenaga kerja dan pengawasan masih menjadi masalah yang perlu diperbaiki. Ia berjanji akan memastikan semua lokasi galian ditutup dengan rapi sebelum penghentian sementara proyek yang dijadwalkan mulai Minggu, 15 Desember 2024.

“Tenaga-tenaga pelaksana di lapangan barangkali, ya. Ini juga mungkin kami akan lakukan kontrol lebih ketat lagi,” pungkasnya.

Writer: Muhammad Nizar

Tinggalkan Balasan