JABAR EKSPRES – Kisah seorang guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Hendra Brudy mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam unggahan TikTok-nya, @hendrabrudy, ia mengungkapkan alasannya mundur dari status PNS yang selama ini dianggap sebagai pekerjaan stabil dan bergengsi.
Hendra memilih meninggalkan dunia pendidikan formal untuk meniti karier sebagai content creator, sebuah keputusan yang cukup berani namun menggambarkan tantangan besar di dunia kerja PNS saat ini.
Dalam kisahnya, Hendra mengaku terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic, yang membuatnya merasa stres dan kehilangan semangat. Keputusan ini memicu pertanyaan: Mengapa banyak PNS, termasuk guru, merasa tidak bahagia dalam pekerjaannya? Apakah tekanan kerja benar-benar seberat itu hingga membuat mereka memilih resign?
Baca Juga:Daftar Distributor Resmi dan Terpercaya untuk Pembelian iPhone 16 IndonesiaCara Mudah Membuat Day Count Trend di TikTok Lewat Android dan iPhone
Sebuah penelitian di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Provinsi Bali mengungkapkan bahwa 68,9% dari 150 PNS yang di teliti mengalami tingkat burnout sedang. Lebih mengejutkan, meskipun 70% dari mereka memiliki motivasi kerja tinggi, tekanan mental yang terus-menerus tetap membuat mereka merasa kelelahan. Penelitian ini menemukan hubungan negatif antara burnout dan motivasi kerja, dengan koefisien korelasi mencapai -0,959.
Guru seperti Hendra menghadapi tantangan berat dalam pekerjaannya. Selain mengelola kelas yang kompleks, mereka juga harus menyelesaikan berbagai tugas administratif dan menyesuaikan diri dengan perubahan kebijakan yang sering kali tidak jelas arahnya. Dalam kondisi ini, tidak jarang mereka merasa bahwa kerja keras mereka kurang di hargai, baik oleh siswa, orang tua, maupun atasan.
