JABAR EKSPRES – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Barat, menggelar acara Dialog Ekonomi dan Sinkronisasi Organisasi dengan tema “Strategi Meningkatkan Ekonomi Nasional dan Pengurangan Angka Kemiskinan Daerah” di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, pada Jumat (13/12).
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai narasumber, termasuk Gubernur Jawa Barat Terpilih, Dedi Mulyadi, yang memberikan pandangan terkait upaya peningkatan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di wilayah Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Dedi Mulyadi menekankan pentingnya memastikan akses pendidikan yang merata bagi masyarakat.
BACA JUGA: Pertamina SAC Indonesia West Java Qualifiers Resmi di Buka, Lompat Jauh Curi Perhatian
Menurutnya, untuk mengatasi kemiskinan, salah satu langkah utama adalah memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah.
“Pendidikan harus dijamin, karena itu adalah kunci untuk keluar dari kemiskinan,” ujar Dedi. Ia juga menyampaikan perlunya penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih dekat dengan masyarakat agar anak-anak tidak terhambat oleh biaya transportasi atau jarak.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menyoroti pentingnya perubahan dalam pola pikir masyarakat, terutama terkait kebiasaan menghambur-hamburkan uang.
BACA JUGA: Truk Terjun Bebas ke Sungai Setinggi 20 Meter Usai Tabrak Jembatan Guha Monyet di Cipatat
Ia mengatakan, untuk mengurangi kemiskinan, masyarakat perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan keuangan dan investasi pada pendidikan serta kesehatan keluarga.
Isu penting lainnya yang diangkat Dedi Mulyadi adalah terkait dengan program Keluarga Berencana (KB). Ia menyatakan bahwa angka kemiskinan seringkali terkait dengan pernikahan dini dan jumlah anak yang terlalu banyak.
Dirinya menegaskan, program KB harus lebih intensif diimplementasikan agar masyarakat dapat lebih terarah dalam merencanakan masa depan keluarga mereka.
BACA JUGA: Waspadai Potensi Demam Berdarah di Musim Penghujan, Dinkes Cimahi Tekankan Pencegahan
“Keluarga Berencana adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Jika keluarga memiliki jumlah anak yang terencana, mereka akan lebih mampu memberikan pendidikan dan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya,” pungkasnya.