Aplikasi SAI Penipuan Muncul Lagi Kembali Beraksi Ini Modus Barunya

Aplikasi SAI Penipuan Muncul Lagi Kembali Beraksi Ini Modus Barunya
Aplikasi SAI Penipuan Muncul Lagi Kembali Beraksi Ini Modus Barunya
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Belakangan ini, aplikasi penipuan berinisial “SAI” kembali muncul dan mencoba menarik perhatian dengan berbagai janji manis. Sebelumnya, aplikasi ini sudah dinyatakan sebagai scam setelah banyak pengguna kehilangan uang mereka. Kini, aplikasi tersebut hadir kembali dengan situs baru bernama opensizw.com, tetapi modus operasinya tetap sama.

Aplikasi SAI ini mengklaim telah memperbarui sistemnya, menawarkan peluang kepada agen untuk mendapatkan gaji dengan cara menyelesaikan promosi produk baru. Setiap level agen disebut-sebut memiliki jaminan penghasilan. Produk yang mereka tawarkan, seperti “Openiz 1,” dihargai Rp70.000 dengan janji penghasilan harian Rp20.000 selama 60 hari, yang konon akan menjadi total Rp1,2 juta.

Meskipun hadir dengan situs baru, tampilan dan mekanisme aplikasi ini tidak berbeda dari versi sebelumnya. Bahkan, akun lama pengguna masih bisa diakses, lengkap dengan saldo yang terlihat “menggiurkan.” Namun, saldo tersebut terkunci, dan pengguna harus melakukan deposit lagi untuk membukanya. Ini adalah jebakan klasik untuk membuat korban terus menyetor uang.

Baca Juga:Viral Hendra Brudy Guru PNS yang Resign Karena Stres, Ini Kisah LengkapnyaDaftar Distributor Resmi dan Terpercaya untuk Pembelian iPhone 16 Indonesia

Aplikasi SAI ini menggunakan skema ponzi yang memanfaatkan uang dari anggota baru untuk membayar anggota lama. Ketika tidak ada lagi korban baru, aplikasi semacam ini biasanya akan kabur, meninggalkan para korban dengan kerugian besar.

Selain itu, modus lainnya yang digunakan adalah memanfaatkan klaim teknologi AI atau aplikasi download palsu. Pengguna diminta mengunduh aplikasi, namun aplikasi tersebut tidak benar-benar berfungsi. Saldo yang dijanjikan hanyalah ilusi untuk mendorong pengguna melakukan deposit.

Fenomena ini mirip dengan aplikasi penipuan sebelumnya, seperti Simonida Media, yang juga sempat populer. Aplikasi tersebut menggunakan kegiatan sosial, kantor fisik, dan pertemuan resmi untuk menarik korban, namun akhirnya terbukti sebagai investasi bodong yang menelan banyak korban.

0 Komentar