JABAR EKSPRES – Pernah dengar tentang penyakit autoimun? Apa itu penyakit autoimun menurut dokter? Bila kamu belum pernah dengar tentang penyakit ini, maka kamu ada di tempat yang tepat. Mari kita belajar lebih lanjut tentang kondisi ini.
Apa Itu Penyakit Autoimun Menurut Dokter?
Dikutip dari web idijawatengah.org Penyakit ini menggambarkan anomali pada sistem kekebalan tubuh. Normalnya, sistem kekebalan tubuh kamu akan menyerang kuman atau mikroorganisme yang menyerang tubuh. Tetapi, pada kondisi autoimun, hal itu tidak terjadi.
Tubuh dengan kondisi ini, sistem kekebalan tubuhnya juga menyerang sel sehat. Sel pada tubuh yang diserang ini menimbulkan gejala sistemik. Kondisi ini mempengaruhi berbagai organ.
Baca Juga: Baca Juga: 7 Penyakit yang Sering Menyerang Wanita Menurut Dokter
Penyebab Penyakit Autoimun
Uniknya, belum ada penelitian yang bisa membuktikan secara pasti penyebab penyakit ini. Tetapi, para ahli percaya bila faktor individu dan lingkunganlah yang menjadi penyebabnya.
Faktor individu disini berhubungan dengan faktor genetik. Sedangkan lingkungan, berhubungan dengan pola hidup dan aktivitas.
Menariknya, di masa lalu, penyakit ini hanya menyerang orang di daerah non-tropis. Tetapi, dengan adanya perubahan pola hidup manusia di berbagai tempat, penyakit ini juga muncul di daerah tropis. Indonesia adalah salah satunya.
Kurangnya asupan Vitamin D menjadi penyebabnya. Khususnya, kurangnya sinar matahari yang membantu tubuh membentuk vitamin ini. Meskipun di daerah tropis sinar matahari sangat banyak, pola hidup dan kerja membuat orang tidak sempat berjemur.
Gejala Penyakit Autoimun
Tergantung bagian yang diserang, gejala yang timbul juga berbeda. Misalnya, bila sistem darah yang terkena, maka kamu akan cepat merasa lelah. Pembekuan darah saat luka juga berjalan lambat.
Bila menyerang sendi, muncul rasa nyeri. Ada juga pembengkakan pada persendian.
Penyakit autoimun yang parah bisa menyerang organ penting, seperti otak. Hal ini terjadi pada penyakit lupus. Penderitanya bisa kejang.
Ada pula yang menyerang ginjal. Dampaknya, muncul kondisi gagal ginjal kronis. Kebocoran ginjal juga bisa terjadi.