JABAR EKSPRES – Tingkat partisipasi pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bandung Barat 2024 tidak mencapai target.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat (KBB) sebelumnya menargetkan partisipasi pemilih mencapai 80 persen, namun kenyataannya hanya di angka 72,18 persen.
Dibanding dengan Pilkada 2018 lalu, angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 turun cukup signifikan. Pada tahun 2018, tingkat partisipasi mencapai 77 persen. Artinya terpaut 4 persen dari Pilkada sebelumnya.
Ketua KPU Bandung Barat, Ripqi Ahmad Sulaeman mengklaim tingkat partisipasi pemilih di Pilkada KBB 2024 dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya cuaca serta jarak antara tempat tinggal warga dengan TPS.
BACA JUGA: Begini Cara Gigi Berlubang Bisa Jadi Penyakit Jantung, Ayo Mulai Waspada
“Bukan hanya itu saja, tapi juga medan jalan yang buruk menjadi salah satu penyebabnya. Ini menjadi kendala bagi warga terutama di wilayah pelosok,” kata Ripqi saat dikonfirmasi, Jumat (6/12/2024).
Selain itu, dikatakan Ripqi, akses menuju TPS lebih jauh, jika dibandingkan dengan Pemilu 2024 bulan Februari lalu. Satu TPS melayani 300 pemilih, sementara pada Pilkada, satu TPS melayani 600 pemilih.
“Pada Pilkada jumlah TPS lebih sedikit, tapi melayani banyak pemilih, sehingga akses menjadi lebih jauh,” jelasnya.
Ia mengaku sudah berikhtiar maksimal dengan melakukan sosialisasi ke sejumlah kalangan hingga pemilih pemula.
BACA JUGA: Disbudparpora Optimistis Kampung Adat Cireundeu Jadi Wisata Unggulan Berbasis Ketahanan Pangan
“Tapi apa boleh buat, tingkat partisipasi kita hanya 72 persen,” tambahnya.
Ia menambahkan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada 2024 sebanyak 1.309.568 orang, yang terdiri dari 647.996 perempuan dan 661.572 laki-laki.
Wilayah Kecamatan Lembang menjadi penyumbang jumlah pemilih terbanyak dengan 144.229 orang, diikuti oleh Padalarang (133.427 orang), Ngamprah (127.483 orang), dan Cipatat (103.146 orang).
Meski angka DPT ini menurun 8.298 orang dibandingkan Pemilu 2024, Ripqi mangaku bangga dengan capaian Kabupaten Bandung Barat yang masuk 10 besar tingkat partisipasi tertinggi se-Jawa Barat.
“Ini menjadi bahan evaluasi, serta akan menjadi kajian dan usulan agar mempertimbangkan jarak antar TPS dan jumlah kapasitas TPS agar pemilih antusias menyalurkan suaranya,” tandasnya. (Wit)