JABAR EKSPRES – Kota Bandung tengah menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah dengan semakin mendesaknya kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Dalam upaya memberikan solusi, LLDIKTI Wilayah IV bersama Universitas Bhakti Kencana (UBK) meluncurkan program pengelolaan dan pemilahan sampah di Kelurahan Pasir Biru, Kota Bandung, sepanjang bulan November 2024.
Program ini mengusung pendekatan edukasi dan aksi nyata di masyarakat, selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pengabdian masyarakat.
Menurut Dr. M. Samsuri, S.Pd.,M.T.,IPU, Kepala LLDIKTI IV, “Kolaborasi perguruan tinggi dengan masyarakat adalah kunci dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk pengelolaan sampah.”
Edukasi Pemilahan Sampah dari Hulu
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi door-to-door di RW 02, RW 05, dan RW 08.
Mahasiswa UBK, bersama perangkat desa, Dinas Lingkungan Hidup (Ibu Najla Fadhilah), dan DPL (Dosen Pendamping Lapangan) Ibu Ning Hayati,SST.,M.Kes dan Ibu Eki Pratidina, S.Kp.,MM memberikan pemahaman tentang pentingnya memisahkan sampah organik, anorganik, dan residu.
“Buanglah sampah pada tempatnya” kini diubah menjadi “Simpanlah sampah sesuai jenisnya,” sesuai dengan prinsip dalam Perda Kota Bandung No. 9 Tahun 2018.
Solusi Inovatif: Maggot dan Ember Tumpuk
Pemilahan sampah organik diarahkan untuk diolah menggunakan metode biokonversi dengan maggot.
Rumah maggot di RT 01 RW 08 berhasil mengolah 100 kg sampah organik per hari, menghasilkan 50 kg maggot setiap minggu.
Maggot ini bernilai ekonomi tinggi sebagai pakan ternak. Sebagai solusi penyimpanan sementara, UBK memberikan ember tumpuk untuk warga.
Ember ini mencegah pencemaran lingkungan dan memudahkan pemilahan sampah di rumah tangga.