Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilaksanakan pada tanggal 16 November 2024, kegiatan yang dilakukan meliputi :
1) Memberikan Edukasi tentang : Manajemen Penanggulangan dan Kesiapsiagaan bencana di sekolah,
2) Memberikan Edukasi tentang : Penanganan trauma fisik pasca bencana,
3) Melakukan Demonstrasi : Perawatan Luka Sederhana dan Teknik Pembidaian
4) Melakukan Simulasi tanggap bencana dan latihan prosedur evakuasi aman bencana yang benar di sekolah MTS Darurohman.
5) Membuat peta jalur evakuasi yang jelas dan aman ketika ada bencana sehingga para murid, guru dan orang tua mampu memahaminya dengan baik, cepat serta aman.
6) Melakukan koordinasi dengan staf sekolah untuk pengadaan titik kumpul yang aman dari bangunan runtuh atau bahaya lainnya.
Memfasilitasi peralatan dasar pertolongan pertama (kotak P3K) yang menunjang saat terjadi bencana di sekolah diperlukan untuk menghadapi bencana melalui berbagai metode.
Evaluasi dilakukan menggunakan instrumen (kuesioner) melalui pre test dan post test untuk mengetahui keberhasilan kegiatan yang dilihat dari peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa.
Hasil evaluasi dari kegiatan ini yaitu terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam manajemen kesiapsiagaan bencana di sekolah
Peran Semua Pihak dalam Kesiapsiagaan Bencana
1. Siswa: Siswa berperan aktif dalam mengikuti pelatihan dan memahami prosedur keselamatan. Mereka juga dapat membantu mengingatkan teman-temannya untuk selalu waspada.
2. Guru dan Staf Sekolah: Guru dan staf memiliki peran penting dalam memimpin evakuasi, memastikan keselamatan siswa, dan menjadi contoh dalam bertindak saat bencana.
3. Orang Tua dan Masyarakat: Orang tua berperan dalam mendukung pendidikan kesiapsiagaan di rumah, sementara masyarakat sekitar dapat membantu dalam sistem evakuasi dan memberikan bantuan setelah bencana.
Kesimpulan dan Harapan Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya mitigasi dan simulasi kesiapsiagaan bencana di sekolah, diharapkan lingkungan pendidikan dapat menjadi tempat yang lebih aman bagi semua orang.
Setiap sekolah perlu mempersiapkan diri secara optimal dalam menghadapi kemungkinan bencana dengan memperkuat struktur bangunan, melaksanakan simulasi evakuasi, dan memberikan edukasi yang tepat kepada siswa dan staf.
Kerja sama antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang tanggap terhadap bencana.