JABAR EKSPRES – Bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, atau letusan gunung berapi, dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di lingkungan sekolah sangat penting untuk menjaga keselamatan siswa, guru, dan staf.
Sekolah sebagai tempat pendidikan memiliki peran strategis dalam menyiapkan generasi yang tanggap terhadap bencana.
Dalam hal ini, peningkatan mitigasi dan pelaksanaan simulasi kesiapsiagaan menjadi langkah konkret yang harus diterapkan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), upaya mitigasi bencana melibatkan serangkaian langkah preventif dan manajemen risiko untuk mengurangi dampak bencana yang terjadi. Upaya mitigasi dilakukan sebelum, saat dan setelah bencana terjadi.
MTs Darurohman termasuk kategori wilayah rawan banjir dan longsor. Bencana longsor dan banjir bandang sudah terjadi 2 kali di tahun 2020 dan 2022, menerjang pemukiman kampung Cisurupan yang berdekatan dengan sekolah.
Dampak adanya bencana ini diantara nya merusak beberapa sarana pra sarana yang ada di sekolah MTs Darurohman serta menutup akses jalan utama ke sekolah sehingga proses pembelajaran menjadi tidak efektif
Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah tempat pengembangan model pendidikan pengurangan risiko bencana yang melibatkan partisipasi siswa sebagai hak anak dalam aktivitas manajemen satuan pendidikan aman bencana (SPAB).
Pendidikan pengurangan risiko bencana dilakukan pada dua area, yaitu mitigasi dan kesiapsiagaan tanggap darurat bencana sekolah.
Dalam rangka meningkatkan mitigasi dan kesiapsiagaan tanggap darurat terhadap bencana sekolah, Universitas Bhakti Kencana mengimplementasikan Tri Darma Perguruan Tinggi melalui program Pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Raihany dengan angota Siti Jundiah, Tuti Suprapti, Ade Iwan Mutiudin, dan Irisanna Tambunan, bekerjasama dengan MTs Darurohman mengadakan simulasi Tanggap darurat Bencana dan penangan Luka pada bencana.
tujuan kegiatan ini untuk memperkuat dan meningkatkan mitigasi dan kesiapsiagaan tanggap darurat bencana di lingkungan sekolah.
Dengan tingginya resiko banjir bandang dan longsor dilokasi sekolah, diperlukan upaya khusus untuk memastikan bahwa siswa, terutama di MTs Darurohman mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dengan aplikasi penanganan trauma fisik pasca bencana, praktek perawatan luka sederhana dan teknik pembidaian, simulasi tanggap bencana dan latihan prosedur evakuasi aman bencana yang benar, yang hasilnya diterapkan langsung di sekolah.