JABAR EKSPRES – 72 sekolah dasar di DKI Jakarta, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Tanggamus, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Karawang bakal menerima bantuan bangku sekolah daur ulang berbahan plastic.
Bantuan tersebut didapat dari PT Nestlé Indonesia yang melanjutkan program distribusi 5.000 bangku sekolah daur ulang berbahan plastik pasca konsumsi.
5.000 bangku itu juga bakal didistribusikan ke berbagai Sekolah Dasar secara nasional. Selain pembagian bangku, PT Nestlé Indonesia memberikan edukasi pada siswa SD tentang pentingnya melakukan pengurangan dan pemilahan sampah di sekolah.
”Kami juga mengedukasi para guru dan kepala sekolah tentang tata kelola sampah di sekolah agar tidak mencemari lingkungan,” ungkap Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Samer Chedid, melalui siaran pers-nya.
Chedid menjelaskan, program dari PT Nestlé Indonesia tersebut sebagai dukungan terhadap Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang diusung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI, khususnya pada pada pilar “Sehat Lingkungan” yang menekankan pentingnya gerakan Reduce, Reuse, Recycle (3R).
”Ini juga sebagai dukungan pada program pengelolaan sampah yang diusung Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia,” jelasnya.
Dia menilai, pengelolaan sampah telah menjadi aspek penting yang sangat erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, dengan mengedukasi anak-anak sejak dini menjadi langkah krusial untuk membangun kesadaran lingkungan yang berkelanjutan.
”Melalui program ini, kami berharap dapat menginspirasi para siswa dan guru untuk turut berperan aktif menjaga lingkungan,” harapnya.
”Ini dapat diawali dengan menanamkan rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan sampah. Salah satu langkah awal yang dapat mulai diterapkan adalah mendorong setiap siswa untuk mengumpulkan dan memilah sampah plastik, yang kemudian dapat dikumpulkan untuk diolah menjadi produk daur ulang, seperti bangku atau barang bermanfaat lainnya,” sambungnya.
PT Nestlé Indonesia berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan yang peduli pada isu sampah di Indonesia, mulai dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sahabat Lingkungan, TPS3R Baraya Runtah, SWI, maupun mitra pelapak dan pendaur ulang dengan tujuan untuk meningkatkan angka pengelolaan sampah plastik dan memastikan dilakukan pemrosesan secara optimal seperti didaur ulang.