JABAR EKSPRES – RW 09 Cipadung Kidul, Panyileukan menjadi sorotan dalam kegiatan pengabdian masyarakat Dosen Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana karena memiliki potensi besar untuk memanfaatkan lahan tidur yang selama ini belum optimal.
Sebagai wilayah yang sempat mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat nyamuk Aedes aegypti serta adanya kejadian penyakit lokal “gondongeun” menandakan rendahnya imunitas masyarakat, maka solusi kreatif dan berkelanjutan menjadi kebutuhan mendesak.
Menjawab tantangan ini, tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana menggagas program inovatif berupa “Penyuluhan dan Pemanfaatan Lahan Tidur untuk Taman TOGA Vertikal Sebagai Upaya Peningkatan Imunitas dan Pencegahan DBD”.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan vektor DBD dan meningkatkan imunitas secara alami, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan melalui tanaman obat keluarga (TOGA).
Program ini dilaksanakan dalam dua tahapan utama yaitu Pembuatan Taman TOGA Vertikal dan Penyuluhan Pemanfaatan TOGA.
Kegiatan utaman pertama yaitu Pembuatan Taman TOGA Vertikal dilaksanakan pada Jumat, 15 November 2024, kegiatan ini dilakukan melalui kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan warga RW 09 Cipadung Kidul, Panyileukan.
Tim dosen yang diketuai oleh apt. ED. Yunisa Mega Pasha, M.Farm menggandeng dosen lainnya yaitu Dewi Kurnia, M.Si, Dr. apt. Marita Kaniawati, M.Si, Soni Muhsinin, M.Si, apt. Diki Zaelani, M.Farm serta melibatkan mahasiswa D3 Farmasi dan S1 Farmasi diantaranya Putri Cinta Nabila Nurul Hidayat, Syahrul Mubarok, Hawa Wilis berkolaborasi dengan warga RW 09 Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan untuk mendirikan Taman TOGA Vertikal di Taman Sehati, fasilitas umum setempat yang menjadi pusat kegiatan masyarakat setempat.
Program ini tidak hanya berfokus pada pendirian taman, tetapi juga memanfaatkan lahan tidur yang sebelumnya kurang produktif untuk diubah menjadi area yang bernilai manfaat tinggi.
Melalui sinergi antara dosen, mahasiswa, dan warga, taman ini diharapkan menjadi model percontohan pemanfaatan lahan kosong yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman obat keluarga (TOGA) dalam mendukung kesehatan, imunitas, dan upaya pencegahan penyakit seperti DBD.