Suara itu datang dari Gerakan pemuda yang tergabung dalam Pilah-Pilih Jawa Barat. Gerakan pemuda dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat ini ingin mencari pemimpin yang mau berkomitmen menjaga lingkungan Jawa Barat.
Mereka membuat sepuluh rekomendasi agar gubernur terpilih nanti peduli terhadap masalah kriris iklim. Beberapa poinnya adalah dapat mengurangi energi fosil dan memperbanyak energi terbarukan dan ramah lingkungan. Termasuk juga mendorong pemenuhan kebutuhan kawasan lindung sebesar 45 persen di Jawa Barat.
Kebijakan ini penting dilakukan, tak hanya untuk melindungi bumi Jawa Barat, namun juga untuk Indonesia. Karena posisi Jawa Barat dapat mendorong daerah lain untuk melakukan pembangunan berwawasan lingkungan dan berinvestasi dalam energi bersih.
Apa yang diinginkan kaum muda atau pemilih muda ini terangkum juga dalam survey nasional yang dilakukan lembaga survey indicator mengenai perubahan iklim pada 2021 silam. Dalam survey tersebut, kaum muda menaruh perhatian serius pada isu lingkungan dan perubahan iklim. Dari total 4.020 responden sebanyak 82 persennya memiliki kekhawatiran terhadap masalah lingkungan hidup. Kemudian sebanyak 70 persen dari mereka juga memiliki kekhawatiran terhadap perubahan iklim.
Menurut responden dalam survey ini, PLTU dan pertambangan termasuk 10 besar penyumbang terbesar perubahan iklim. Sementara itu menurut responden juga, investasi sumber energi terbarukan menjadi hal yang krusial. Sehingga bagi 88 persen kaum muda yang mau diajak bergerak dalam survey ini, menyatakan, pemerintah harus berusaha lebih kuat untuk menanggulangi perubahan iklim.
Pemimpin Jabar Pilihan Kaum Muda
Ancaman lingkungan hidup di Jawa Barat memang cukup serius. Bahkan Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah bencana alam terbanyak di Indonesia. Sepanjang Januari hingga Oktober 2024 jumlahnya mencapai 1.389 kejadian. Mulai dari tanah longsor, banjir, kekeringan, kebakaran hutan dan gempa bumi. Sebagian besar bencana merupakan dampak pemanasan global dan perubahan iklim.
Gerakan kaum muda Pilah-Pilih ini penting untuk didengarkan. Jangan sampai generasi yang hidup di era artificial intelegen (IA) ini lebih percaya dengan IA sebagai gubernur Jawa Barat daripada keempat calon yang ada. Karena rupanya IA lebih tahu arah kebijakan lingkungan di Jawa Barat.