“Kekurangannya di nomor dua. Jeje ketika dihadapkan dengan isu-isu di KBB memang belum begitu bulat dia memahami konteksnya. Meskipun lambat laut dia juga mulai melihat,” imbuhnya.
Arlan menegaskan kelima paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat memiliki peluang kemenangan yang hampir sama. Karena semua calon memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
“Pasangan Didik-Gilang misal kelebihannya dari sisi partai politik (parpol) dimana pasangan ini diusung oleh PKS yang mana memiliki suara yang luar biasa. Tapi di KBB penguasaan partai tidak terlalu jomplang,” katanya.
Untuk pasangan nomor urut tiga Hengky-Ade, salah satu kelebihannya adalah sebagai incumbent. Serta sosok Hengky Kurniawan sebagai figur artis. Namun demikian kekurangannya dalam program yang dicanangkan tidak ada terobosan baru.
“Ini menarik karena Hengky Kurniawan merupakan petahana. Sebelumnya jadi Wakil pernah jadi Bupati tapi dia tidak bisa mengeksplorasi yang pernah ia kerjakan. Tapi sayangnya explore program ketika menjabat tidak menunjukkan hal-hal yang hebat di Bandung Barat,” kata Arlan Siddha.
Menanggapi paslon nomor urut 4 Edi-Unjang disampaikan Arlan, pasangan ini cukup memiliki potensi dengan kekuatan internal Partai Golkar dan PKB. Namun kurang memiliki popularitas ketimbang calon yang berasal dari figur keartisan.
BACA JUGA: Ketua KPU Ciamis: Tidak Ada Pergantian untuk Yana D Putra
“Misalnya Hengky sebagai petahana dan artis, Jeje oke, Gilang Dirga oke memiliki modal keartisan. Nah Edi Rusyandi ini datang dari latar politisi sehingga perlu effort yang yang banyak,” ujarnya.
Arlan mengungkapkan peluang kemenangan juga dimiliki oleh pasangan perseorangan atau independen yakni Sundaya – Asep Ilyas. Bahkan diakuinya gagasan yang dikeluarkan oleh Sundaya cukup bagus, dengan segudang pengalaman di selama menjabat sebagai legislatif di Bandung Barat.
Pasangan ini dinilai bisa menggambarkan apa yang akan dilakukan untuk memajukan Bandung Barat dengan isu-isu yang ada.
BACA JUGA: Benarkah SPBU Shell Akan Tutup? Ini Perbedaan Shell dan BBM Pertamina di Indonesia