JABAR EKSPRES – Harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) terus alami lonjakan di berbagai Pasar Kota Bandung. Dilansir di laman aplikasi real time berbagi informasi (ARIMBI), kenaikan menyasar beberapa komoditas pangan.
Cabai merah, dari yang sebelumnya Rp 55.000 per kilo, kini naik menjadi Rp 60.000 per kilo. Bawang merah pun kembali mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 40.000 perkilo, kini Rp 48.000 perkilo. Selain itu, di sektor peternakan, daging ayam dan telur ikut alami fluktuasi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menuturkan, pemicu kenaikan harga pangan di Kota Kembang didasari oleh faktor cuaca yang terjadi di wilayah pemasok.
BACA JUGA: Prediksi Ending Family By Choice, Apakah Dal Akan Berhasil Menaklukan Hae Joon?
Selain itu, Natal dan Tahun Baru 2025 turut jadi pemicu soal naiknya harga pangan di Kota Bandung.
“Salah satunya karena faktor cuaca, dan memang memberikan pengaruh. Lalu kita juga dihadapkan dengan natal dan tahun baru,” katanya, Jumat (22/11).
Dirinya mengaku, dengan adanya pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) semakin menaikan presentase kenaikan harga pangan di Kota Bandung. Namun diakuinya, lonjakan harga kepokmas masih dalam kategori aman.
“Walau pun ada kecerendungan naik, tapi masih dikatakan stabil. Baru dikatakan rawan itu apabila kenaikannya sudah di atas 15 persen. Kenaikan saat ini di 0,3 sampai 7,2 persen,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bayar Shopee Pay Later Lewat BRILink Biayanya Terjangkau Bisa Dimana Saja
Kendati demikian, pihaknya menegaskan, kondisi pangan di Kota Bandung tengah dalam kondisi surplus. Pihaknya akan terus berupaya guna mengendalikan harga pangan di Kota Bandung.
“Salah satunya dengan tetap menjaga ketersediaan stok komoditas, baik pertanian dan peternakan,” pungkasnya. (Dam)