Anggarkan Puluhan Miliar, Trotoar Kota Bandung Belum Ramah Disabilitas

Terparah yakni trotoar trotoar Jalan Ahmad Yani Kota Bandung. Mulai dari parkir kendaraan hingga para pedagang kaki lima banyak berdiri di kawasan tersebut. Warung kopi, roda pedagang jual beli emas, jadi potret belum inklusifnya trotoar di Kota Bandung.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan menyebut, butuh keseriusan dari Pemkot Bandung guna terciptanya trotoar inklusif yang ramah bagi para pejalan kaki.

“Ranah kebijakannya multi sector. Butuh keseriusan dari tiap OPD Pemkot Bandung. Hal ini guna terciptanya trotoar yang ramah pejalan kaki dan aman,” ujarnya

Pasalnya, tak terlihat adanya tindakan nyata guna membereskan problematika berdirinya para pedagang kaki lima di atas trotoar Kota Bandung. Diakui salah satu warga Ibrahim Adjie, Sanusi (38) menyebut, pedagang kaki lima yang berada diruas jalan Ahmad Yani-Ibrahim Adjie sudah berdiri puluhan tahun.

“Dari saya bujang sudah ada pedagang-pedagang ini mah. Dulu di sini ada mall matahari kan? Nah para PKL ini berjualan di sini,” katanya.

Maka dari itu, perlu dipertanyakan terkait efektifitas anggaran sebesar Rp 40 miliar guna membenahi kualitas trotoar di Kota Bandung. Apabila potret ini masih terjadi, bukan tak mungkin fungsi trotoar tersebut tak bisa dirasakan oleh seluruh pihak. (Dam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan