JABAR EKSPRES – Aplikasi Tiktok VIP Shop kembali menjadi sorotan setelah terbukti menjadi investasi bodong. Seperti yang sudah diprediksi sebelumnya, aplikasi ini kini menunjukkan tanda-tanda scam.
Ketika pengguna mencoba mengakses website atau aplikasi, yang muncul hanyalah tampilan error. Hal ini jelas menandakan bahwa uang para member yang tersimpan di aplikasi tersebut telah hangus dan hilang tanpa jejak.
Aplikasi Ponzi seperti Tiktok VIP Shop biasanya bekerja dengan cara berikut:
- Mengumpulkan Uang Member: Para pengelola aplikasi ini, atau biasa disebut bandar, akan menggalang dana sebanyak mungkin dari member.
- Kabur Setelah Target Tercapai: Ketika uang yang terkumpul sudah sesuai target, mereka akan kabur membawa seluruh dana, meninggalkan korban tanpa apa-apa.
Ironisnya, leader-leader yang dulu gencar mengajak orang bergabung sering kali mengaku sebagai korban. Padahal, mereka sudah menikmati keuntungan, termasuk hadiah seperti motor atau mobil yang sebenarnya berasal dari uang member. Jika leader benar-benar bertanggung jawab, seharusnya mereka menjual hadiah tersebut dan membagi uangnya kepada para korban.
Baca juga : Inilah Alasan Aplikasi DBC Masih Bertahan, Benarkah Masih Terbukti Aman?
Tanda-Tanda Aplikasi Ponzi Sebelum Scam
Beberapa ciri khas aplikasi ponzi sebelum akhirnya kabur meliputi:
- Drama Pajak atau Aktivasi Akun: Member diminta untuk membayar pajak atau biaya aktivasi tambahan.
- Notifikasi untuk Transfer: Ada pemberitahuan aneh yang meminta member melakukan transfer sesuai saldo terakhir.
- Event Besar-besaran: Hadiah seperti motor, mobil, atau smartphone dibagikan untuk menarik lebih banyak korban.
Semua taktik ini hanyalah cara untuk menguras uang member sebelum aplikasi benar-benar lenyap.
Banyak korban mengeluh kehilangan uang mereka, Total kerugian para pengguna aplikasi Tiktok VIP Shop sulit untuk dipastikan secara pasti karena tidak ada data resmi yang dirilis oleh pihak berwenang. Namun, berdasarkan laporan dan kesaksian dari banyak korban, kerugian bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah.
Banyak pengguna yang melaporkan kehilangan uang mereka setelah berinvestasi di aplikasi tersebut, dengan beberapa korban bahkan mengaku telah kehilangan uang dalam jumlah yang sangat besar, seiring dengan hilangnya akses ke aplikasi setelah error.