Melemahnya Dominasi Angin Monsun Australia jadi Penanda Musim Hujan, BMKG Peringati Ancaman Badai Hidrometeorologi

JABAR EKSPRES – Memasuki musim penghujan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lakukan analisis cuaca, berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer terkini.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, melalui pengamatan pihaknya, terdapat sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi aktifnya gelombang atmosfer Rosby Ekuatorial di wilayah Jawa Barat.

“Anomali suhu permukaan air laut (SST) diperairan Jawa Barat tergolong hangat, sehingga ada kontribusi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan pada skala lokal,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Senin (18/11/2024).

Adapun dinamika atmosfer laut skala global, pihak BMKG mencatat adanya proses pembentukan awan terutama untuk di wilayah Indonesia bagian barat.

BACA JUGA:Granat Aktif di Poskamling Gegerkan Warga Desa Sukajadi Bogor

“Nilai SOI (Southern Oscilation Index) plus 3.1, tidak berpengaruh terhadap peningkatan pola konvektif di sebagian wilayah Indonesia. Tapi IOD (Indian Ocean Dipole -0.69) normal +/- 4, ini berpengaruh terhadap aktivitas pembentukan awan hujan di Indonesia bagian barat,” bebernya.

Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, indeks ENSO di Nino 3.4 : -0.37 (normal +/- 0.4), artinya tidak berpengaruh terhadap peningkatan pola konvektif di sebagian wilayah Indonesia bagian timur.

Saat ini MJO aktif pada kuadran 2 (Indian Ocean), menunjukkan kondisi yang sedikit berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan untuk wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan.

“Anomali SST +0.5 sampai +2.7 derajat selsius cukup hangat, ini berpengaruh terhadap pertumbuhan awan-awan hujan, berpotensi aktifnya gelombang atmosfer Rosby Ekuatorial di wilayah Jawa Barat,” terangnya.

BACA JUGA:Lewat Progam MBG, Pemerintah Siap Turunkan Angka Stunting di Indonesia

Mengenai dinamika cuaca skala regional, Ayu menjelaskan, kelembapan udara di wilayah Jawa Barat berada pada lapisan 850 sampai 700 milibar (mb), lembapnya berkisar antara 55 hingga 95 persen.

Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model, diprakirakan pada umumnya cuaca di wilayah Jawa Barat akan berawan hingga cerah berawan.

“Adapun potensinya terjadi hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat di sebagian wilayah Jawa Barat. Kemudian potensi angin kencang masih terdapat di sebagian wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan