JABAR EKSPRES – Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 04, Dedi Mulyadi mengaku akan membuat Program Pendidikan Militer untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jika terpilih nanti.
Hal ini diungkapkan Demul sapaan akrabnya saat menghadiri kegiatan Konsolidasi Kekuarga Besar Purnawirawan TNI-Polri di Grand Preanger, Kota Bandung, Senin (18/11).
“Saya kedepan akan bekerjasama dengan Polda dan Kodam. Pertama saya akan membuat 10 SMK terbaik di Jabar, dan anak-anaknya itu wajib mengikuti pendidikan militer yang konek dengan industri,” ujarnya.
Demul menjelaskan, alasan ini dilakukan sebab saat ini khusunya Jabar sangat membutuhkan siswa yang memiliki jiwa integritas NKRI.
BACA JUGA: Komisi III DPR RI Desak Polisi Usut Tuntas Temuan PPATK Soal Ivan Sugianto
“Selain mereka akan punya otak yang cerdas seperti orang-orang Cina dan Korea, tapi badannya NKRI. Nah itu yang kita perlu,” ucapnya.
Tak hanya kepada siswa SMK, Demul mengaku jika terpilih nanti menjadi Gubernur Jabar periode 2024-2029, progam ini juga akan diterapkan bagi mahasiswa.
“Selain itu, saya juga akan kerjasama dengan ITB dan UNPAD agar anak-anak yang terbaik yang kuliah S1-S2 di ITB dan UNPAD, itu akan kita siapkan siangnya kuliah dan malamnya di barak tentara. Kenapa?, karena kita butuh orang-orang pintar yang punya integritas,” ungkapnya.
Maka melalui program ini, Demul berharap generasi muda khususnya pelajar dan mahasiswa di Jabar kedepannya akan semakin unggul.
BACA JUGA: 7 Dompet Elektronik Penghasil Saldo DANA, Gopay dan OVO, Terlegit Akhir Tahun 2024
“Jadi seperti di SMK Taruna Nusantara. Tapi Taruna Nusantara kan terbatas tuh daya tampungnya. Dan kita tidak kita tidak bisa berharap hanya Taruna Nusantara, tapi nanti akan ada sekolah menengah kejuruan (SMK) lain untuk anak-anak Jawa Barat,” imbuhnya.
Selain Pendidikan Militer, Demul Juga Janjikan Lab Gratis untuk Pasangan yang Akan Menikah
Selain pendidikan militer, Demul juga mengaku akan membuat program pemberian laboratorium gratis untuk pasangan yang akan menikah.
Demul menuturkan, program ini sebelumnya telah diterapkan saat dirinya menjadi Bupati Purwakarta.