JABAR EKSPRES – Puluhan warga Kelurahan Arjuna terkena dampak dari jebolnya saluran kirmir di Bantaran Sungai Citepus, Jalan Industri Dalam, Kecamatan Cicendo. Peristiwa yang melanda warga pada Minggu (17/11) kemarin ini, ternyata, menimbulkan retakan di sejumlah bangunan rumah.
Imbasnya, dari yang semula warga terdampak sebanyak 14 jiwa, kini makin bertambah menjadi 52 orang. Seorang warga terdampak, Yopi Sopiawati (56), menyebutkan bahwa saat ini mereka harus mengevakuasi diri dan tinggal di sejumlah ruang kelas sekolah dasar (SD) .
“Karena ada retakan ke rumah warga yang lain, jadi yang tadinya 14 jiwa yang dievakuasi, kini sampai 52 jiwa. Takutnya imbas retakan di depan itu ke rumah belakang. Kami evakuasi ke SD Industri, total 16 kepala keluarga,” ungkap Yopi kepada Jabar Ekspres, Senin (18/11).
BACA JUGA: Cara Ambil Saldo Dana Bansos KLJ Kartu Lansia Jakarta Tahap 4 2024 Lewat ATM Bank DKI
Selain diberi kesempatan mengungsi selama dua hari di ruang sekolah, menurutnya, warga pun nanti sebagian bakal menetap di gedung posyandu. Hal itu dilakukan karena khawatir kegiatan belajar mengajar siswa sekolah terganggu warga.
Yopi menuturkan, adapun peristiwa kirmir roboh tersebut bukanlah yang pertama. Kejadian serupa diketahui pernah terjadi sampai tiga kali. Setelah sebelumnya sempat terjadi pada kurun waktu berdekatan tahun 2000-an, 2020 sampai 2024.
Sementara itu, dirinya menyebutkan, saat ini sejumlah petugas gabungan tengah memperbaiki bagian rusak dan memperbaharui benteng di bantaran sungai.
BACA JUGA: PPN 12 Persen: Antara Menjaga Kesehatan APBN dan Daya Beli Masyarakat
“Bentengnya saat ini kata petugas sedang di benerin. Kami juga ingin pengerjaannya segera beres. Supaya dapat menempati tempat tinggal lagi. Petugas bilang secepatnya beres,” pungkasnya. (Zar)