JABAR EKSPRES – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat (Jabar) kini terus mengalami peningkatan sejak Januari 2024.
Penyakit sepanjang tahun yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegepty (DBD) tersebut, berdasarkan data laporan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar hingga tanggal 4 November 2024 kemarin, kini telah mencapai sebanyak 53.361 kasus dengan angka kematian sekitar 304 orang.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Jabar, Rochady menyebut bahwa peningkatan kasus DBD ini terjadi di wilayah perkotaan dengan permukiman padat penduduk.
“Seperti di Kota Bandung, berdasarkan laporan saat ini mencapai 7.146. Lalu Kota Depok 4.473 kasus, dan Kota Bekasi 3.986 kasus. Jadi berdasarkan laporan kasus DBD tertinggi terjadi di wilayah perkotaan dengan permukiman padat penduduk,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jum’at (15/11).
BACA JUGA: Staf Bawaslu Cimahi Meninggal Dunia, Keluarga Almarhum Dapat Santunan
Selain jumlah kasus yang tinggi, kematian akibat DBD di Jabar kini turut juga mengalami peningkatan. Rochady mengungkapkan, dari total 304 orang, wilayah tertinggi terjadi di Kabupaten Bandung yakni mencapai 36 kasus kematian
“Sebagian besar kematian akibat DBD terjadi karena keterlambatan pasien dalam mendapatkan pengobatan. Sehingga dalam hal ini masyarakat harus mengenali tanda bahaya DBD agar bisa dilakukan pengobatan pertama di fasyankes (fasilitas layanan kesehatan),” ungkapnya.
Maka dari itu, untuk langkah pencegahan, Rochady menuturkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar kini telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang antisipasi peningkatan kasus dan kematian akibat penyakit DBD.
“SE (Surat Edaran) antisipasi ini sudah kita keluarkan sejak mulai adanya peningkatan kasus (DBD),” imbuhnya.
BACA JUGA: Penghuni Rumah Deret Tamansari Kesulitan Air, Angkut Galon Sampai ke Lantai 5
Sebelumnya, Rochady menyebut bahwa kasus DBD di Jabar mengalami peningkatkan. Tercatat hingga tanggal 30 September 2024 kemarin, penyebaran DBD kata dia telah mencapai 50.482 kasus dengan angka kematian sebesar 292 orang.
“Ini harus menjadi perhatian kita semua, karena DBD ini akan meningkat di September, November, Desember, Januari, Februari. Jadi tentunya kita harus menyiapkan dengan cara membersihkan di lingkungan sekitar kita, supaya nantinya tidak ada tempat-tempat yang bisa menyebabakan terjadinya pertumbuhan nyamuk Aedes Aegepty,” pungkasnya.(San)