JABAR EKSPRES – Ekonom Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Adib Sultan mengkritisi soal banyaknya proyek pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menjelang tahun anggaran baru.
Menurutnya, hal ini jadi masalah klasik yang belum mampu dituntaskan oleh Pemkot Bandung. Diakui Adib, hal ini disebabkan oleh kurang disiplinnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait permasalahan anggaran.
“Semestinya penggunaan anggaran itu stop di Bulan November, langsung tiap instansi pemerintah menyusun anggaran kas. Sehingga proses lelang bisa langsung kembali dilakukan. Dengan begitu proyek pengerjaan bisa dilakukan pada awal tahun,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (14/11).
Baca Juga:PSSI Jabar Gelar Kompetisi Sepak Bola Usia Dini, 1.350 Peserta Bersaing untuk Tampil di ThailandRencanakan Susu KPBS Pangalengan Masuk Menu Program Makan Bergizi Gratis, Ini Kata Menkop!
“Belum lagi ada kekhawatiran proyek dikerjakan secara asal-asalan karena dikejar batas waktu. Sehingga output nya gak sejalan dengan outcome,” tambahnya.
Berkaca pada kasus-kasus sebelumnya, dirinya mewanti-mewanti agar setiap instansi Pemkot Bandung mulai menghindari proses lelang yang menggunakan sistem termin dalam pembayarannya.
“Misal, sekarang para kontraktor yang pegang perbaikan maupun pembangunan infrastruktur di Kota Bandung lagi semangat-semangatnya agar termin pertama itu cair,” ucapnya.
“Nah masuk termin kedua, biasanya mulai molor, asal-asalan. Terlebih dilakukan akhir tahun, bakal nunggu lagi karena masukan ke tahun anggaran baru. Ini yang harus disikapi, jangan sampe pembangunan berhenti ditengah jalan,” ungkap Adib.
