JABAR EKSPRES – Di era digital, berbagai aplikasi penghasil uang bermunculan dan menawarkan investasi dengan iming-iming keuntungan tinggi. Salah satu aplikasi yang ramai dibicarakan saat ini adalah XGHG, yang katanya bisa menghasilkan uang dengan cara investasi aset kripto.
Aplikasi XGHG mengklaim menawarkan investasi aset kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan BNB. Di dalamnya terdapat fitur pasar, perdagangan, serta perdagangan cerdas. Pada menu perdagangan cerdas, pengguna dapat memilih berbagai tingkat investasi, mulai dari X1, X2, hingga X3.
Investasi terkecil dengan modal 20 USDT (sekitar Rp315.000) untuk jangka waktu 40 hari dengan imbal hasil harian sebesar 1 USDT. Dengan perhitungan ini, dalam waktu 40 hari, pengguna diiming-imingi keuntungan 100%.
Namun, konsep keuntungan pasti harian dalam aplikasi ini adalah indikator kuat adanya penipuan. Dalam investasi asli, termasuk aset kripto, keuntungan tidak pernah dijamin karena nilai aset dapat berfluktuasi. Oleh karena itu, aplikasi yang menjanjikan imbal hasil harian tetap biasanya dikategorikan sebagai skema Ponzi atau investasi bodong.
Baca juga : Benarkah Aplikasi Bright Capital Bisa Menghasilkan Uang? Ini Fakta Tentang Aplikasi Ponzi Baru
Berdasarkan berbagai temuan, aplikasi XGHG menunjukkan beberapa ciri umum dari investasi bodong, antara lain:
- Iming-iming Keuntungan Pasti – XGHG menawarkan keuntungan harian yang tetap, yang jarang atau bahkan mustahil dalam investasi kripto asli.
- Izin yang Tidak Resmi – Aplikasi investasi kripto di Indonesia harus memiliki izin resmi dari Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) atau OJK. Namun, XGHG tidak memiliki izin dari kedua lembaga ini, melainkan hanya sertifikat legal yang kurang relevan di Indonesia.
- Sistem Referensi – Sistem referral atau rujukan memungkinkan pengguna lama mendapatkan komisi dari mengundang pengguna baru. Sistem ini sering dimanfaatkan untuk memperpanjang umur aplikasi penipuan.
- Usia Situs yang Singkat – Berdasarkan data dari situs ScamAdviser, situs web XGHG baru berusia tiga bulan. Situs-situs penipuan biasanya tidak bertahan lama karena sering kali di tinggalkan pengembang setelah mendapat banyak korban.
Selain itu, aplikasi ini juga memiliki kemiripan dengan aplikasi-aplikasi scam terdahulu, seperti Smart Wallet, yang terbukti telah banyak merugikan korbannya meskipun memiliki klaim sertifikat yang terlihat resmi.