JABAR EKSPRES – Dinas Pendidikan Kota Cimahi belum melakukan sosialisasi terkait program makan gratis di sekolah tingkat SD maupun SMP. Namun, mereka telah menjalankan program kantin sehat di setiap sekolah.
Selain itu, siswa juga diwajibkan membawa bekal dari rumah untuk mengurangi jajan di luar sekolah dan membiasakan penerapan zero waste.
Kepala Bidang Pembinaan SD, Ana Julia, menyebutkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) untuk mengimplementasikan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) di beberapa sekolah.
BACA JUGA: Kulkas Pintar BESPOKE AI, Lebih Pintar dan Lebih Lega
“Kantin sehat sudah ada, dan kami sudah menghimbau agar kantin hanya menjual atau memasak makanan sehat,” jelasnya saat ditemui di kantornya, Rabu (13/11/24).
Ana juga menekankan bahaya minuman kemasan yang masih banyak dijual di kantin sekolah.
“Kami tegaskan kepada pihak sekolah untuk berhati-hati terhadap minuman sachet. Sekarang, setiap kantin sudah menyediakan makanan dan minuman sehat,” paparnya.
BACA JUGA: Sekali Buka Amplop Virtual, Langsung Dapat Saldo Dompet Elektronik Hingga Rp20.000
Meski demikian, Ana mengakui masih ada kendala terkait pedagang di luar sekolah yang tidak memahami kandungan gizi makanan yang mereka jual.
Ia juga mengingatkan tentang kasus viral terkait makanan yang menggunakan nitrogen, yang sempat disebut sebagai “jajanan ngebul.”
“Kami langsung menyampaikan kepada pihak sekolah, dan sejak saat itu, makanan seperti itu sudah tidak ada lagi yang dijual,” lanjut Ana.
BACA JUGA: Soal “teror” Densus 88, Kapolri Tantang Jaksa Agung Periksa Anggotanya jika Terlibat Korupsi Timah
Selain itu, Disdik Kota Cimahi juga mendorong program makan bersama di sekolah, meski tidak dilaksanakan setiap hari. Tujuannya adalah membiasakan siswa untuk makan sehat di lingkungan sekolah.
“Terkadang sekolah menginginkan sesuatu, tapi orang tua siswa tidak setuju, dan akhirnya mengadu kepada dinas,” tambahnya.
Di sisi lain, Kepala Sekolah SDN Cipageran Mandiri 4, Indri Ratna Puri, menyebutkan bahwa meskipun sekolahnya tidak memiliki kantin karena keterbatasan lahan, pihaknya tetap menghimbau siswa untuk membawa bekal dari rumah.