JABAR EKSPRES – Pasangan calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 02, Jeje Wiradinata – Ronal Surapradja, menyampaikan keluhan terkait durasi waktu yang diberikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam debat perdana yang berlangsung pada Senin (11/11) malam. Menurut mereka, waktu yang terbatas dinilai tidak cukup untuk menyampaikan gagasan dan program secara menyeluruh kepada masyarakat.
Jeje Wiradinata, calon Gubernur nomor urut 02, menilai bahwa durasi hanya sekitar 45 detik per pertanyaan sangat terbatas. Waktu yang singkat membuat paslon tidak dapat menjelaskan konsep pembangunan mereka dengan detail dan jelas.
“Karena ini akan menjadi referensi masyarakat dalam memilih, tentu lebih baik jika format atau durasinya dievaluasi. Agar kami, sebagai 4 pasangan calon, bisa menyampaikan seluruh gagasan dan program pembangunan dengan lebih jelas,” ujar Jeje usai debat di Graha Sanusi, Universitas Padjadjaran (Unpad), Kota Bandung.
BACA JUGA: Tuntaskan Pengangguran Terbuka di Jabar, Ronal Surapradja akan Hadirkan “Seblak”
Meskipun demikian, Jeje mengapresiasi kesempatan untuk berdiskusi dalam debat perdana tersebut. “Debat kali ini cukup baik, namun saya rasa perlu evaluasi lebih lanjut agar semua gagasan dan program kami bisa lebih jelas dipahami oleh masyarakat,” tambahnya.
KPU Jabar Janji Evaluasi Mekanisme Debat
Menanggapi keluhan yang disampaikan oleh para paslon, KPU Jabar mengaku akan melakukan evaluasi terkait mekanisme debat, terutama soal durasi waktu yang dirasa terlalu singkat.
Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni, mengatakan pihaknya sangat memahami keluhan yang disampaikan oleh paslon terkait dengan kendala teknis yang terjadi, terutama soal waktu. “Kami sangat memahami masalah teknis yang muncul dalam debat perdana. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi untuk debat berikutnya,” jelas Ummi.
Namun, Ummi juga menyampaikan bahwa meskipun ada beberapa kendala teknis, debat perdana tersebut tetap berjalan dengan lancar. “Terkait durasi, kami sudah berkomunikasi dengan pihak pelaksana. Ternyata, suara tidak terdengar dengan jelas di atas panggung sehingga membutuhkan waktu ekstra untuk meredam suara yang kurang jelas,” kata Ummi.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia, menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk melakukan perbaikan pada debat selanjutnya. “Kami akan meminta masukan dari tim perumus dan pihak terkait agar ke depan waktu yang diberikan bisa lebih optimal. Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk waktu yang diberikan untuk paparan visi misi dan sesi tanya jawab,” pungkas Hedi.