JABAR EKSPRES – Masyarakat Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang menghapus kredit macet bagi UMKM.
Mereka menilai, kebijakan hapus utang UMKM sebagai langkah strategis dan bermanfaat bagi kelangsungan usaha kecil.
Salah satu pelaku UMKM Bandung Barat, Salsabila (29) mengatakan, pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu menyebabkan kondisi perekonomian memburuk. Tak sedikit pelaku usaha gulung tikar bahkan menyisakan kredit macet di perbankan.
“Teman-teman saya banyak yang bangkrut akibat dilanda pandemi, akibatnya tanggungan utang di bank tak terbayar. Kami rasa kebijakan penghapusan utang ini sangat baik,” kata Salsabila kepada wartawan, Selasa (12/11/2024).
BACA JUGA:Satpol PP Kota Bandung Klaim Masih Gencarkan Penertiban APK Jelang Pilkada
Salsabila optimistis kebijakan Presiden Prabowo menghapus kredit macet bagi UMKM akan berdampak positif. Apalagi menurut dia, saat ini banyak pelaku usaha mikro kecil tidak bisa memulai kembali usahanya karena kesulitan modal.
Karena itu, lanjut dia dengan penghapusan kredit macet maka harapannya pelaku UMKM di Indonesia, khususnya Kabupaten Bandung Barat kembali mendaptkan kembali akses permodalan.
“Kesulitan modal, dan mereka enggak bisa mengajukan kredit lagi karena ada yang macet,” imbuhnya.
Hal senada dikatakan Ryan, warga Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang. Dia menekankan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian daerah.
BACA JUGA:Ditengah Cuaca Ekstrem, Ratusan Pegawai Dinsos Kabupaten Bogor Malah Ke Bali
Selain itu, keberadaan UMKM juga mampu menyerap banyak tenaga kerja, mengurangi angka kemiskinan, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Berbagai macam tantangan masih dihadapi para pelaku UMKM, melalui kebijakan Presiden Prabowo, beban yang menghambat diharapkan bisa berkurang,” kata Ryan, penjual ayam goreng.
Selain pelaku UMKM, petani asal Kecamatan Saguling, Bandung Barat, Agus (48) juga menyambut baik dan setuju dengan kebijakan Presiden Prabowo, karena hal itu akan membawa dampak besar terhadap sektor pangan.
Apalagi menurutnya, kondisi pertanian di Bandung Barat sempat terkena dampak kekeringan yang berkepanjangan hingga pertanian di sejumlah wilayah mengalami gagal panen.
BACA JUGA:Dalami Penyebab Utama Kecelakaan Beruntun di KM 92 Cipularang, Polisi Gunakan Metode TAA