Update Harga Emas Antam Hari Ini 8 November 2024 Naik Rp14.000, Waktunya Jual?

JABAR EKSPRESHarga emas Antam naik lagi di tengah kenaikan harga emas global. Simak faktor-faktor yang memengaruhi harga logam mulia ini dan potensi harganya ke depan.

Harga emas logam mulia dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali mengalami kenaikan. Harga ini dipengaruhi oleh pergerakan positif harga emas dunia yang membuat emas Antam ikut beranjak ke zona hijau. Bagi para investor emas, ini bisa menjadi sinyal baik untuk memantau perkembangan pasar logam mulia.

Pada Jumat (8/11/2024), harga emas Antam tercatat di Rp 1.527.000 per gram, naik Rp 14.000 dari hari sebelumnya. Sementara, harga buyback atau pembelian kembali oleh Antam berada di Rp 1.381.000 per gram, bertambah Rp 15.000 dari posisi sehari sebelumnya. Kenaikan harga ini tentunya disambut positif oleh para pemilik emas yang mempertimbangkan nilai investasi jangka panjang.

Menurut pernyataan resmi dari situs Logam Mulia, keaslian dan kemurnian emas batangan Antam terjamin selama kemasannya tidak rusak. Emas batangan Antam juga memiliki sertifikat LBMA (London Bullion Market Association), sehingga memiliki pengakuan global dan harga jual kembali yang mengikuti pergerakan harga emas dunia.

Baca Juga: Trik Mendapatkan Saldo DANA Gratis Rp850.000, Begini Cara Cepatnya!

Harga emas dunia di pasar spot pun sedang berada dalam tren kenaikan. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas global mencapai US$ 2.706,9 per troy ons, melonjak 1,61% dari hari sebelumnya. Kenaikan ini salah satunya dipicu oleh hasil rapat The Fed yang memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps), dari 4,5% menjadi 4,75%.

Penurunan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Gubernur The Fed Jerome Powell menjadi salah satu faktor pendorong harga emas global. Langkah ini juga mencerminkan upaya bank sentral AS dalam mempertahankan daya tahan ekonomi dan menjaga stabilitas pasar tenaga kerja. Ini adalah kali kedua The Fed menurunkan suku bunga secara berturut-turut setelah pemangkasan pertama sebesar 50 bps pada September lalu. Dengan adanya penurunan suku bunga ini, emas menjadi lebih menarik karena sifatnya sebagai aset non-yielding atau tidak memberikan imbal hasil, sehingga semakin dicari saat suku bunga turun.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan