Kasus Uang Tutup Mulut di New York
Di New York, tim pengacara Donald Trump diperkirakan akan meminta Hakim Juan Merchan untuk menunda hukuman yang saat ini dijadwalkan pada 26 November. Penjatuhan hukuman kepada presiden terpilih sebelum Hari Pelantikan akan menjadi peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya di AS, sehingga diperkirakan persidangan akan ditunda.
Pengacara Trump juga meminta agar kasus ini dipindahkan ke pengadilan federal, yang jika berhasil dapat menghadirkan hambatan hukum baru dalam kasus tersebut.
Penuntutan Federal
Trump menghadapi empat dakwaan di pengadilan federal Washington atas tuduhan penyebaran klaim palsu tentang kecurangan pemilu untuk menghalangi sertifikasi suara setelah pemilu 2020, yang dimenangkan Joe Biden dari Partai Demokrat. Smith juga menuduh Trump menyimpan dokumen rahasia setelah meninggalkan jabatannya pada tahun 2021 dan menghalangi upaya pemerintah AS untuk mengamankan dokumen tersebut.
BACA JUGA: Cara Mudah Dapat Uang Cepat Cair Rp 500 Ribu Sehari Cuma Modal Kuota Internet
Departemen Kehakiman telah mengajukan banding terhadap keputusan seorang hakim federal di Florida yang sebelumnya membatalkan tuduhan tersebut dengan alasan Smith tidak memiliki kewenangan yang tepat. Pengacara Trump menyatakan pesimis bahwa Departemen Kehakiman akan secara langsung menghentikan kasus ini, namun lebih mungkin memilih mempertahankan status quo.
Kasus Pemerasan di Georgia
Di Georgia, Jaksa Fulton County menggunakan undang-undang pemerasan negara bagian untuk menuntut Trump atas dugaan upaya membalikkan kekalahannya dalam pemilu 2020 di negara bagian tersebut. Trump kemungkinan tidak bisa menghentikan penuntutan ini, tetapi pengacaranya telah berupaya untuk mengakhiri proses hukum yang terkait dengan Trump dengan alasan bahwa seorang presiden tidak seharusnya dibebani tuntutan pidana saat menjabat.
Jika permohonan pengacara Trump ditolak, kasus ini mungkin akan dilanjutkan terhadap terdakwa lainnya, termasuk mantan pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, dan mantan kepala staf Gedung Putih, Mark Meadows. Namun, para ahli hukum memprediksi bahwa kasus terhadap Trump sendiri tidak akan dilanjutkan selama ia menjabat di Gedung Putih.