500 KK Terdampak Akibat Banjir di Desa Banjaran Wetan

JABAR EKSPRES  – 500 Kepala Keluarga (KK) di Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung terdampak  banjir pada Selasa (5/11). Ketinggian air banjir yang melanda di 6 RW ini mencapai 2 meter.

Dalam pantauan di lokasi, saat ini beberapa warga tengah merapikan barang-barangnya akibat banjir, beberapa barang seperti sofa hingga televisi mulai tertutupi oleh material lumpur akibat banjir tersebut.

Banjir pun sudah mulai surut, saat ini baik warga, hingga petugas BPBD, Damkar, TNI, dan Polri mulai melakukan assesment dan pembersihan material lumpur.

Diketahui jika banjir yang melanda Desa Banjaran Wetan ini akibat meluapnya Sungai Citalutug dan anak sungai Banjaran.

“Dampak banjir ini semuanya di wilayah 6 RW di Desa banjaran Wetan ini. Korban dampak banjir ini kurang lebih 500 KK dengan ketinggian banjir sampai 2 meter,” ujar Kepala Desa Banjaran Wetan, Ujang Kusnadi (47) saat ditemui di lokasi, Rabu (6/11).

Ujang menjelaskan akibat banjir tersebut, sebanyak 20 rumah rusak dan 23 orang terjebak terjebak banjir.

“Ada sekitar 20 rumah rusak dan ada 3 orang masuk ke rumah sakit karena terjebak. Bahkan ada juga 20 orang terjebak namun tidak dibawa ke rumah sakit. Karena malam kejebak banjir, soalnya jalurnya susah. Malem di evakuasi BPBD, Basarnas, PMI. Tapi Semuanya alhamdulillah terselamatkan,” jelasnya.

Ujang menyebut banjir tersebut mulai surut dari Pukul 01.00 WIB dini hari, saat ini warga pun sudah mulai melakukan evakuasi logistik seperti lumpur-lumpur yang ada di dalam rumah.

“Warga sedang evakuasi logistik, lumpur-lumpur yang ada di rumah, dan ini belum tentu bisa ditinggali. Karena kita masih melihat situasi belum kondusif,” ungkapnya.

Dia berharap pemerintah baik itu Pemkab dan Pemprov untuk mengintervensi bantuan banjir bandang di Banjaran Wetan ini.

Lantaran saat ini banyak warga yang sangat membutuhkan khususnya pakaian, makanan dan tempat pengungsian.

“Masyarakat berharap adanya bantuan makanan, pakaian, dan bahan yang lainnya. Kami juga ingin ada tenda sementara untuk pengungsian untuk warga.

Banjir yang melanda Desanya ini akibat dua pertemuan dua sungai yakni sungai Citalutug dan anak sungai Banjaran.

Writer: Agni Ilman Darmawan

Tinggalkan Balasan