JABAR EKSPRES – Televisi dan radio nampaknya masih diminati generasi Y di Jawa Barat. Itu berdasarkan hasil riset yang dilakukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jabar bersama sejumlah kampus.
Riset itu dilakukan dengan sejumlah kampus ternama di Jabar. Seperti Universitas Padjajaran, Universitas Pasundan, Universitas Muhammadiyah Bandung dan Universitas Pakuan.
Pimpinan Tim Riset Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan Almadina Rakhmaniar menjabarkan, ada 504 responden yang dilibatkan dalam riset itu. Mereka tersebar dalam kategori generasi X, Y dan Z.
Responden juga mencakup proporsi laki-laki sebanyak 47,6 persen, dan perempuan sebesar 52,4 persen. Kemudian sebanyak 46,6 persen, adalah lulusan SMA, sementara 31,3 persen berpendidikan S1, dan sisanya tersebar pada jenjang pendidikan SMP, Diploma, dan S2 atau S3.
BACA JUGA: Muncul Keluhan Perusakan APK Cawalkot Bandung, Satpol PP: Ada Beberapa Paslon
Almadina melanjutkan, hasil riset menunjukkan televisi ternyata masih punya peminat. Utamanya generasi Y. “Televisi tetap menjadi pilihan Generasi Y, dengan 62 responden memilihnya sebagai sumber utama informasi,” cetusnya.
Berikutnya, pengguna media sosial cenderung digunakan merata. Yakni digunakan oleh Generasi Y dengan 47 responden, diikuti Generasi X dengan 42 responden, dan Generasi Z dengan 41 responden.
Berikutnya untuk platform over the top (OTT) atau streaming seperti netflik cukup digemari generasi Z. “Dengan 15 responden mengaksesnya untuk konten hiburan dan film,” jelasnya.
Almadina melanjutkan, penelitian yang dilakukan itu menunjukkan pergeseran pola konsumsi media yang signifikan. Generasi X cenderung memilih platform YouTube, sementara Generasi Y masih mengandalkan televisi untuk informasi dan hiburan. Sedangkan generasi Z cenderung ke arah platform seperti netflik.
Sementara itu, Ketua KPID Jawa Barat Adiyana Slamet menambahkan, penelitian itu juga melibatkan 6 kluster masyarakat di Jabar. Yakni, Megapolitan, Priangan Barat, Priangan Timur, Bandung Raya, Cirebonan, dan Karawangan.
Riset 3 generasi itu masih menunjukkan masih adanya keminatan untuk industri penyiaran televisi maupun radio. Walaupun memang ada pergeseran terutama generasi Z. “Kalau diakumulasikan kurang lebih 3 sampai 4 jam gitu ya durasi menonton dan mendengarkan,” jelasnya.