Banjaran Wetan Kabupaten Bandung Diterjang Banjir Setinggi 2 Meter, Akses Jalan Terputus

JABAR EKSPRES – Hujan lebat yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Bandung pada Selasa (5/11) Sore hingga malam membuat beberapa daerah dilanda Banjir.

Tak terkecuali di Kampung Muara, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, yang terendam banjir dengan ketinggian 2 meter akibat luapan Sungai Citarum.

Bahkan dalam video yang beredar di media sosial terlihat beberapa barang seperti sofa hingga sepeda motor terendam banjir.

Dias Candra (21) salah satu warga Banjaran Wetan yang terdampak banjir mengatakan, hampir semua rumah di kampung tersebut yang berdekatan dengan aliran sungai dan dataran bawah terendam banjir.

“Kondisinya sekarang memang rumah saya ada di dataran bawah. Jadi lebih deket sama aliran sungai. Nah air di rumah saya sekarang ada sekitar 2 meter. Kebetulan rumah saya ada dua lantai, di lantai bawah mah udah laput ketutupan air,” ujarnya saat dihubungi.

BACA JUGA: VIRAL! Link Send the Song yang Dapat Mengirim Pesan Pakai Lagu

Dias menjelaskan jika awal air naik sekitar Pukul 18.30 WIB ,ditambah hujan deras yang sudah mengguyur dari sore.

“Jadi awal air naik sekitar jam 18.30 WIB. Hujan itu dari jam 3an sampai air mulai naik,” katanya.

Dias menambahkan, banjir yang merendam rumahnya merupakan aliran anak Zungai Citarum. Bahkan saat ini akses jalan ke kampung tersebut sulit lantaran tertutup banjir.

“Akses jalan juga sekarang sulit. Soalnya semua ketutup banjir. Tadi juga ada yang dievakuasi dari atas genteng ke rumah warga lain yang ada lantai duanya,” katanya.

Menurut Dias, saat ini masih banyak warga yang bertahan lantaran tidak bisa kemana-mana. Khususnya orang tua.

BACA JUGA: Belasan Pegawai Komdigi Bekingi Judi Online, Budi Arie: Saya Fokus Urus Koperasi dan Rakyat

“Warga masih bertahan, karena gak bisa kemana-kemana, apalagi orang tua mah. Ini sekarang kondisinya listriknya dimatikan,” ungkapnya.

Dias menuturkan, banjir yang melanda kampungnya sudah sering terjadi bahkan sejak dirinya masih duduk di Sekolah Dasar.

“Ini kejadian banjir memang sudah sering. Saya di sini udah dari SD, memang banjirnya dari saya masih kecil. Jadi kalau curah hujan tinggi, pasti banjir. Nah kalau di daerah atas Arjasari hujan, pasti kesini jadi banjir,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan