JABAR EKSPRES – Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) di Kutai Barat memiliki peran strategis dalam memastikan keamanan dan pengendalian distribusi obat-obatan. Organisasi ini bekerja keras untuk mengawasi rantai distribusi obat dari pabrik hingga fasilitas kesehatan di wilayah tersebut, dan memastikan setiap obat yang sampai ke masyarakat berkualitas dan aman digunakan.
Dilansir https://pafikutaibarat.org/, dalam kolaborasinya dengan Dinas Kesehatan dan BPOM, PAFI Kutai Barat berperan penting dalam melakukan inspeksi dan pemantauan untuk mencegah peredaran obat yang tidak memenuhi standar.
Selain pengawasan, PAFI Kutai Barat juga aktif menyelenggarakan edukasi dan pelatihan untuk tenaga farmasi dan masyarakat. Workshop dan seminar rutin diadakan guna meningkatkan kompetensi ahli farmasi dalam pengelolaan obat-obatan. Di sisi lain, kampanye kesadaran tentang penggunaan obat yang tepat dan aman terus digalakkan, terutama dalam menghindari penggunaan obat tanpa resep dokter.
PAFI Kutai Barat yang juga dapat diakses melalui pafikutaibarat.org juga melakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan untuk memastikan program-program yang dijalankan efektif dan memiliki dampak positif. Hasilnya, kualitas obat yang beredar di Kutai Barat meningkat, dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan obat yang benar semakin tinggi.
Dengan program ini, PAFI tidak hanya berperan dalam pengawasan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Peran aktif PAFI Kutai Barat dalam pengawasan dan pengendalian obat, serta upaya meningkatkan kompetensi tenaga farmasi dan edukasi masyarakat, telah membawa dampak positif bagi kesehatan di wilayah ini. Kolaborasi yang solid dengan pemerintah dan institusi kesehatan lainnya menjadi kunci keberhasilan mereka dalam menjalankan tugas ini.
BACA JUGA: PAFI Asmat Tunjukkan Komitmen Tingkatkan Sistem Kesehatan di Pedalaman Papua
Tentang PAFI
Keberadaan ahli farmasi Indonesia telah ada sejak Proklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Para ahli farmasi telah berjuang bahu membahu dengan semua golongan masyarakat, untuk melenyapkan penjajahan dari muka bumi Indonesia, serta turut aktif mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian ikut serta dalam Pembangunan Masyarakat dan Negara.