JABAR EKSPRES – Dua Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI terpilih dari Jawa Barat berkunjung ke Gedung Sate, Senin (4/11). Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin pun menyampaikan aspirasi terkait kondisi Jawa Barat. Salah satunya terkait Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Dua anggota DPD RI itu adalah Aanya Rina Casmayanti dan Agita Nurfianti. Sementara Alfiansyah Komeng dan Jihan Fahira berhalangan hadir. Mereka ditemui di Ruang Rapat Manglayang.
Bey menuturkan, pertemuan itu masih dalam sifat silaturahmi. Pihaknya kemudian menyampaikan sejumlah kondisi makro Jawa Barat. Termasuk berbagai permasalahannya. “Ini baru perkenalan, setelah ini bu Aanya dan Bu Agita akan turun juga ke kota kabupaten,” cetusnya.
Bey melanjutkan, ada sejumlah aspirasi yang dititipkan dalam pertemuan itu. Mulai dari persoalan stunting, kemiskinan, persampahan, hingga persoalan transportasi umum.
BACA JUGA: Saling Lempar Tanggung Jawab, Penertiban APK Paslon di Kota Banjar Masih Terkendala
Masalah spesifik salah satunya terkait kondisi Bandara Kertajati yang kian memprihatinkan. Menurut Bey, pihaknya juga telah melakukan berbagai cara guna menggeliatkan Bandara yang ada di Majalengka itu.
Misalnya dari masalah maskapai penerbangan dengan rute yang masih terbatas, hingga upaya untuk memikat pasar baru dari Malaysia. Termasuk mendongkrak masyarakat di wilayah Ciayumajakuning untuk berminat terbang melalui Bandara Kertajati.
“Meramaikan Bandara Kertajati itu juga penting untuk keberlangsungan UMKM setempat. Kasihan juga kalau mereka sudah buka tenat tapi sepi,” cetus Bey.
Sementara itu Anggota DPD RI Aanya Rina Casmayanti turut merespons aspirasi yang dititipkan Penjabat Gubernur Jawa Barat itu.
“Kami terima aspirasinya. Kami juga ingin survei langsung ke sana (Bandara Kertajati.red). Saya harus rasakan sendiri bagaimana kondisinya,” ujarnya.
Aanya melanjutkan, dari informasi atau keluhan yang didapat, Bandara itu kondisinya patut jadi perhatian. “Banyak orang bilang di situ seperti Kota Mati ya. Jadi harus kami rasakan sendiri,” cetusnya.
Aspirasi yang didapat itu bakal ditampung. Termasuk dari hasil survei langsung di lokasi. Kemudian aspirasi itu akan dibawa ke parlemen untuk kemudian disuarakan dengan pihak terkait. Khususnya kementerian terkait.(son)