Namun untuk menu makanannya sendiri, ia menyebut akan disesuaikan dengan preferensi daerah masing-masing yang mendapatkan Program MBG.
“Jadi kita akan tentukan standar gizinya. Seperti misal makan pagi atau siang, itu tergantung kebiasaan disana (daerah masing-masing). Nah kalau anak itu tidak pernah sarapan, mungkin kita akan lebih ke makan pagi. Tapi kalau sebaliknya, kita penyediaannya di makan siang,” ungkapnya.
Maka dengan adanya hal ini, Ikeu berharap implementasi Program MBG di Januari 2025 nanti dapat berjalan lancar dan sesuai target yang telah ditentukan.
“Ini akan kita tinjau terus dalam 3 bulan setelah pelaksanaannya di mulai di Januari 2025,” pungkasnya.
(San).