Pimco Aplikasi Penghasil Uang Apakah Terbukti Aman? Ini Faktanya

JABAR EKSPRES – Beberapa waktu lalu, saya membahas tentang aplikasi bernama Pimco. Video ini direspons cukup ramai, terutama dari para pengguna yang telah merasakan dampak aplikasi tersebut.

Pimco, yang dikenal sebagai salah satu aplikasi “penghasil uang” terbaru, ternyata membawa cerita yang sama seperti pendahulunya skema Ponzi yang penuh tipu daya.

Pada awal kemunculannya, Pimco diperkenalkan sebagai aplikasi dengan konsep investasi modern yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Banyak pengguna yang langsung bergabung, berharap akan mendapatkan keuntungan cepat.

Baca juga : Apakah Benarkah Aplikasi Tiktok VIP Shop Penghasil Uang atau Penipuan? Ini Faktanya

Namun, seperti banyak aplikasi Ponzi lainnya, euforia ini tidak bertahan lama. Dalam hitungan hari sejak peluncuran resminya pada 24 Oktober, Pimco sudah menunjukkan tanda-tanda scam atau penipuan. Bahkan, hanya dalam enam hari, Pimco dikabarkan telah “kabur” tanpa memberikan kesempatan kepada banyak anggota untuk menarik uang mereka kembali.

Berdasarkan komentar di berbagai media sosial dan komunitas online, Pimco ternyata bukan satu-satunya aplikasi dengan modus serupa. Mereka menggunakan model skema Ponzi, di mana keuntungan yang diterima anggota lama diambil dari dana yang disetor oleh anggota baru.

Ketika sudah terkumpul cukup banyak dana, pengelola aplikasi biasanya akan menghilang, meninggalkan para anggota dengan kerugian. Taktik ini sudah berkali-kali digunakan oleh aplikasi serupa seperti Sai AI, C3, dan lainnya, yang kerap muncul dengan nama berbeda namun konsep yang sama.

Di antara keluhan para pengguna, ada komentar yang cukup menggelitik. Banyak pengguna yang baru menyadari mereka tertipu setelah mereka mencoba menarik dana namun tidak berhasil. Beberapa bahkan hanya sempat menarik satu kali sebelum aplikasi berhenti berfungsi. Hal ini menunjukkan bahwa para pengelola aplikasi ini bermain “kasar” dengan menutup akses dalam waktu singkat, tanpa memberi ruang kepada anggotanya untuk menarik keuntungan yang dijanjikan.

Satu hal yang cukup ironis adalah bahwa setelah tertipu oleh Pimco, beberapa pengguna tampaknya tidak jera dan malah kembali mempromosikan skema Ponzi lainnya. Pola ini menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, investasi berisiko tinggi ini telah menjadi gaya hidup. Walaupun tahu risikonya, mereka tetap tertarik mencoba aplikasi baru yang serupa, berharap bisa untung sebelum aplikasi tersebut ditutup.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan