Pemkot Cimahi Genjot Kreativitas Remaja Demi Siapkan Pemimpin Masa Depan

JABAR EKSPRES – Menyadari pesatnya pertumbuhan penduduk dan tantangan masa depan, Pemerintah Kota Cimahi semakin gencar mempersiapkan generasi muda melalui penguatan kreativitas dan pemahaman kependudukan. Komitmen ini sejalan dengan visi besar untuk mencetak Generasi Emas 2045.

Dalam acara perlombaan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) yang dihelat di Mal Pelayanan Publik (MPP) Cimahi, Kamis (31/10/24), Pemkot Cimahi mendorong anak-anak agar memahami profil kependudukan di sekitar mereka.

Ini merupakan upaya agar para remaja lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, menekankan bahwa pertumbuhan penduduk Kota Cimahi yang kini mencapai 600 ribu jiwa perlu diimbangi dengan kesiapan generasi muda untuk memikul tanggung jawab di masa mendatang.

BACA JUGA: Operasi Zebra Selesai, Sebanyak 230 Pengendara Langgar Lalu Lintas di Kabupaten Bandung

“Kalau tidak kita siapkan, mereka akan jadi beban sosial. Tapi jika mereka disiapkan dengan baik, mereka akan jadi pemimpin yang produktif dan inovatif,” ujar Dicky saat ditemui usai acara.

Dicky juga mengungkapkan, pada tahun 2045, Kota Cimahi diperkirakan akan memiliki sekitar 800 ribu penduduk. Menurutnya, sebanyak 70 persen dari jumlah tersebut akan berada dalam usia produktif atau yang disebut usia emas.

“Jika kita mulai membina mereka sekarang, 70 persen dari penduduk usia produktif ini bisa menjadi aset luar biasa bagi pembangunan Cimahi dan Indonesia,” jelasnya.

Melalui kegiatan seperti SSK, Pemkot Cimahi berharap remaja dapat lebih mengenal karakteristik kependudukan di sekitarnya, sehingga mereka bisa berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga lingkungan.

BACA JUGA: PWI Kota Bogor Gelar Lomba Video Instagram, Angkat Suara Warga Lewat ‘Wajah Kota Bogor’ ala Citizen Journalism

“Perlombaan ini adalah cara kami untuk terus memacu semangat anak-anak memahami kependudukan, dan hasilnya sudah terlihat sangat baik,” tambah Dicky.

Generasi yang saat ini berusia 14-15 tahun, lanjut Dicky, akan berada di puncak produktivitas pada usia 35 tahun, di mana mereka memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan.

“Usia 35 tahun adalah fase produktif dan strategis bagi mereka untuk memimpin dan menciptakan perubahan,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan