Jawa Barat Mulai Peralihan Musim Panas Menuju Penghujan, BMKG Sebut Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologis

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa dinamika cuaca skala regional, saat ini anomali suhu permukaan air laut (SST) di perairan Jawa Barat sedikit hangat.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, dampak dari suhu permukaan air laut yang sedikit hangat itu, menimbulkan kontribusi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan pada skala lokal.

“Kelembapan udara di wilayah Provinsi Jawa Barat pada lapisan 850 sampai 700 mb (milibar) lembap berkisar antara 50 sampai 92,” katanya kepada Jabar Ekspres, Jumat (1/11).

Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan probabilistik model, diprakirakan pada umumnya cuaca di Jawa Barat akan berawan hingga cerah berawan.

BACA JUGA: Libatkan 370 Warga, KPU Bandung Barat Mulai Sorlip Jutaan Surat Suara

“Adapun berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian wilayah Jawa Barat dan potensi angin kencang masih terdapat di sebagian wilayah Jawa Barat,” terangnya.

Sedangkan dinamika cuaca skala Bandung Raya, terdapat pengaruh lokal yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif, yakni kelembapan udara yang lembap pada lapisan 850 mb dan 700 mb berkisar 50 hingga 90 persen.

Ayu menjelaskan, dari hasil Analisis Streamline (pola angin) pihaknya, menunjukkan angin bertiup variabel yaitu mulai melemahnya dominasi angin timuran (monsun australia) dan mulai masuknya angin baratan.

“Sebetulnya dari bulan Oktober untuk sebagian wilayah Jawa Barat sudah memasuki awal musim hujan dan sebagian masih berada pada masa transisi (peralihan),” jelasnya.

BACA JUGA: Tingkatkan Daya Saing, BRI Peduli Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM dari Berbagai Daerah

Ayu mengungkapkan, hal tersebut ditandai dengan mulai melemahnya dominasi angin timuran (Monsun Australia), serta bertambahnya tutupan awan konvektif yang signifikan yang berpotensi hujan.

“Awal musim hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat, dimulai pada bulan Oktober, kecuali untuk Tasikmalaya dan Pangandaran pada dasarian 3 September, kemudian Karawang, Bekasi, Subang dan Indramayu pada awal dan pertengahan November,” ungkapnya.

Mengingat saat ini tengah peralihan musim kemarau menuju penghujan, Ayu mengimbau, agar masyarakat Jawa Barat etap waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca di masa peralihan dan awal musim hujan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan